Menuju konten utama
Periksa Fakta

Prabowo Sebut Indonesia Harus Bodoh, Apa Benar?

Video Prabowo yang menyebut "Indonesia harus bodoh dan tidak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat" adalah konten yang dimanipulasi isi audionya.

Prabowo Sebut Indonesia Harus Bodoh, Apa Benar?
Header Periksa Fakta Hoaks Prabwowo Sebut Indonesia Harus Bodoh. tirto.id/Fuad

tirto.id - Tahap pencoblosan yang menjadi puncak dari rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah berlangsung pada 14 Februari 2024 lalu. Namun, keramaian dan diskusi seputar hitung cepat (quick count) lembaga survei, maupun penghitungan sementara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berlanjut di media sosial.

Terbaru, ada unggahan di Instagram (arsip) yang ingin menjatuhkan salah satu calon presiden, Prabowo Subianto. Isinya berupa potongan rekaman suara Prabowo yang mengatakan ada upaya membuat Indonesia dalam kondisi yang tidak maju.

Dalam konten berdurasi sekitar satu menit tersebut, Prabowo terdengar mengatakan Indonesia tidak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat, ia menyebut kalau orang Indonesia harus bodoh. Di unggahan itu juga tersemat teks bernada mencibir.

"Rekaman suara Pak Prabowo, yakin dengan pilihan kalian setelah dengarkan rekaman ini. Pantas orang-orang Indonesia jadi TKI di luar negeri, tapi orang asing direkrut ke Indonesia dan diberi gaji yang tinggi," tulis akun @wah.yu2815, Selasa (20/2/2024).

Periksa Fakta Hoaks Prabwowo Sebut Indonesia Harus Bodoh

Periksa Fakta Hoaks Prabwowo Sebut Indonesia Harus Bodoh

Sampai Kamis (22/2/2024), unggahan itu sudah mengumpulkan lebih dari 7 ribu tanda suka dan menuai 1.200 komentar. Menilik kolom komentar, sejumlah warganet menilai narasi tersebut adalah benar, ada pula yang tak percaya.

Tim Riset Tirto menemukan klaim serupa diunggah oleh akun Facebook "Bambang Rismanto" (arsip) dan Ansar Sayyid Al-aidid" (arsip).

Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar ada rekaman berisi pernyataan Prabowo yang menyebut kalau Indonesia harus bodoh dan tidak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat?

Penelusuran Fakta

Usai menyaksikan video secara keseluruhan, diketahui bahwa video hanya berisi potongan klip suara dengan gambar wajah Prabowo sebagai latarnya.

Tirto kemudian coba mentranskrip isi informasi dalam unggahan tersebut. Berikut hasilnya:

Rakyat kita tidak sebodoh itu. Jadi saya pikir, saya mau konsentrasi kepada program. Jadi Indonesia ini nggak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat. Itu tidak boleh. Indonesia harus dipelihara dalam posisi sekarang, sebagai pasar, sumber bahan baku. Orang Indonesia itu pelayan dan itu intinya itu. Indonesia harus bodoh, pelayan, kacung. Orang Indonesia ini mau dipelihara sebagai kacung, pesuruh, kamu boleh TKI, kamu boleh kerja di kebun-kebun saya, memetik, kamu boleh jadi tukang sapu, jadi pembantu di keluarga saya, kamu tidak boleh punya mobil buatan Indonesia, kamu tidak boleh jadi keluarga modern

Tim Riset Tirto mengamati, dalam video tersebut terdapat jeda di antara kalimat. Kami pun mencurigai adanya pemotongan informasi.

Kami kemudian memasukkan hasil transkrip itu sebagai kata kunci di mesin pencarian Google. Beberapa hasil pencarian teratas mengarahkan ke pemberitaan Antara berikut.

Berita itu menyebut, klip tersebut adalah hasil potongan dari video yang lebih panjang dan disunting sehingga kehilangan konteks aslinya.

Berdasar unggahan kanal YouTube "Talk Show tvOne Reupload" berikut, video tersebut diunggah pada 18 Desember 2023. Dari keterangan dalam video, diketahui kalau dokumentasi itu merupakan arsip tayang ulang dari wawancara pada 15 September 2014.

Jawaban Prabowo yang dikutip dan kemudian dipotong adalah saat ia menanggapi pertanyaan tentang kampanye hitam atau kampanye negatif di ajang Pilpres 2014 (sekitar menit ke-3 sampai menit ke-7).

Dalam video utuh, Prabowo justru mengatakan kalau dia tidak mau kalau Indonesia dipandang dan diperlakukan negara lain sebagai pelayan atau kacung.

Terdapat satu bagian omongan Prabowo yang dihilangkan sehingga konteks yang disampaikan juga bergeser. Berikut transkrip atas jawaban Prabowo dalam wawancara dengan tvOne tersebut:

Rakyat kita tidak sebodoh itu, saya pikir, saya mau konsentrasi kepada program. Ini kita sekarang tinggal 20-21 hari. Saya mau bicara soal pemikiran saya, kalau ditanya. Kalau tidak ditanya, saya datang ke rakyat. Terserah nanti rakyat yang menilai. Jadi orang-orang yang negative campaign atau black campaign, menurut saya, feeling saya, ada beberapa kelompok, yang memang antek dari kekuatan asing, jadi Indonesia ini gak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat. Indonesia harus dipelihara dalam posisi sekarang, sebagai pasar, sumber bahan baku. Orang Indonesia itu pelayan dan itu intinya itu. Indonesia harus bodoh, pelayan, kacung. Saya tidak mau itu. Saya tidak mau negara saya jadi kacung. Saya mau bersahabat sama semua negara, tapi negara saya bukan negara kacung. Ini feeling saya, ini ada rasialisme terhadap kita, orang Indonesia. Orang Indonesia ini mau dipelihara sebagai kacung, pesuruh, kamu boleh TKI, kamu boleh kerja di kebun-kebun saya, memetik, kamu boleh jadi tukang sapu, jadi pembantu di keluarga saya, kamu tidak boleh punya mobil buatan Indonesia, kamu tidak boleh jadi keluarga modern. Itu kira-kira begitu

Kesimpulan

Dari hasil penelusuran fakta, diketahui kalau potongan video Prabowo yang menyebut "Indonesia harus bodoh dan tidak boleh punya pemimpin yang bersih dan kuat" adalah konten yang dimanipulasi isi audionya (altered video).

Konten aslinya merupakan dokumentasi wawancara Prabowo dengan tvOne pada September 2014. Video juga dipotong sehingga pernyataan Prabowo tentang dirinya tidak ingin melihat Indonesia menjadi pelayan atau kacung itu menjadi bermakna sebaliknya.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Shanies Tri Pinasthi