tirto.id - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut ada hal positif dari Orde Baru. Dalam acara silaturahmi dan konsolidasi nasional Aliansi Pencerahan Indonesia (API), Prabowo mengatakan Orde Baru punya sejumlah keberhasilan dalam membangun bangsa.
"Di dalam Orde Baru pun kalau kita lihat, kalau kita simak, dari 32 tahun Orde Baru bisa dikatakan, katakanlah, 20 tahun pertama, 25 tahun pertama, ada suatu keberhasilan untuk rakyat dan negara," kata Prabowo di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Prabowo mengatakan, banyak prestasi Orde Baru dalam pemerintahan. Menurutnya, Orde Baru melahirkan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia).
Selain itu, ia mengatakan, Orde Baru juga memperbolehkan anak-anak Muslim untuk berkarya. Kala itu, Indonesia berhasil menorehkan prestasi seperti swasembada pangan, hingga produksi di segala bidang padahal sebelumnya sempat dihina oleh negara lain.
"Kita melihat dulu adanya pesawat terbang buatan putra-putri Indonesia, terbang. Dulu kita adalah bangsa yang dihina, Belanda bilang kita bikin peniti saja tidak bisa," kata Prabowo.
Menurut Prabowo, kesadarannya tumbuh ketika berinteraksi dengan tokoh nasional seperti Amien Rais. Prabowo sadar masih ada orang yang memikirkan bangsa dalam setiap pemerintahan.
Kata Prabowo, meski berada di dalam rezim, tidak sedikit pesan positif yang diterima publik. Oleh karena itu, ia yakin, masih ada masyarakat baik di dalam suatu rezim, termasuk Orde Baru.
"Dari awal saya pun sudah merasakan. Bahwa di dalam suatu rezim yang berkuasa itu ada orang-orang, ada tokoh-tokoh, ada unsur-unsur yang sebetulnya niatnya adalah baik untuk rakyat dan bangsa," kata Prabowo.
Sekitar ratusan kader Muhammadiyah yang tergabung dalam Aliansi Pencerah Indonesia (API) menyatakan dukungan terhadap pasangan 02 Prabowo-Sandiaga. Mereka mendukung Prabowo-Sandiaga karena memiliki visi-misi yang sama API.
Dalam acara ini hadir Calon Presiden 02 Prabowo Subianto, Alsufri Idrus Sambo, Pembina Persaudaraan Alumni 212 Amien Rais, Wakil Ketua Komisi Pemenangan Pemilu Andi Nurpati, dan Prof Suyatno selaku Ketua Aliansi Pencerah Indonesia. Acara pun diklaim dihadiri pengurus Muhammadiyah dari 34 provinsi Indonesia.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dipna Videlia Putsanra