tirto.id - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir mengakui tak tertarik menjadi menteri dan masuk ke dalam kabinet jika capres nomor urut 01 terpilih dalam Pilpres 2019.
"Insyaallah nggak [tertarik]. Saya tidak tertarik [masuk] dalam kabinet," kata Erick, saat di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (29/3/2019).
Ia beralasan, tak ingin menjadi menteri lantaran lebih memilih sebagai pengusaha setelah Pilpres 2019 berakhir.
"Saya ingin kembali berusaha setelah April [Pilpres 2019]," ucap dia.
Erick mengakui selama tiga tahun terakhir ini, jarang menghabiskan waktu bersama keluarga setiap akhir pekan.
Apalagi, kata dia, sebelumnya sibuk mengurus acara ASEAN Games 2018. Kemudian, kini tengah fokus dalam memenangkan Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019.
"Setelah April, Pak Jokowi terpilih kembali, saya juga punya kesempatan balik ke keluarga," terang dia.
Erick juga menuturkan, selama masa kampanye terbuka ini bersama Jokowi telah berkeliling ke berbagai provinsi dan daerah. Dalam sehari, kata dia, bisa dua sampai tiga tempat dikunjungi.
"Kemarin saja kami empat hari, delapan provinsi. Besok habis debat delapan hari, 16 provinsi," ucap dia.
Menurut Erick terkait kebijakan Jokowi soal menteri dalam kabinet mendatang bila terpilih, akan meninjau ulang setiap calon.
Hal ini ditempuh agar tidak serupa dengan Capres 02, Prabowo Subianto yang telah menyampaikan calon menteri dalam kabinetnya kelah bila terpilih, dalam kampanye terbuka.
Prabowo menyampaikan sejumlah nama dari para pendukungnya yang akan menduduki menteri. Mulai Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Presiden PKS Shohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriawan (Aher), Sekjen PAN Edy Soeparno, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, hingga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali