Menuju konten utama

Prabowo Beberkan Hasil Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh

Prabowo mengaku pertemuannya dengan para tokoh nasional untuk membahas politik Pilkada Jakarta. Suhu politik Jakarta memanas menjelang Pilkada Jakarta putaran kedua, karena itu mereka perlu membahas masalah kebhinekaan.

Prabowo Beberkan Hasil Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri kegiatan kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Gedung Prisma Sport Club, Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (1/2). Tirto.id/Denny Aprianto

tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto beberkan pertemuannya dengan sejumlah tokoh nasional di kediamannya di jalan Kertanegara Jakarta pada Senin (10/4/2017) malam terkait eskalasi suhu politik Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

"[eskalasi politik] Itu saya kira dapat kita rasakan semua," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo, memanasnya eskalasi politik jelang Pilkada DKI Jakarta membuat sejumlah tokoh pun rela jauh-jauh berkumpul di kediamannya. Ia mencontohkan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang baru saja pulang dari Bandung serta Ketua Umum PKS Sohibul Iman baru tiba dari Tasikmalaya, berbondong-bondong datang ke kediamannya.

Mantan Danjen Kopassus ini menegaskan, langkah mereka saat ini bukan untuk memecah belah bangsa. Bagi mereka, NKRI harga mati. Oleh karena itu, para tokoh yang terdiri atas lintas ras, etnis, dan agama berkumpul di kediamannya untuk menjaga kebhinnekaan.

"Perbedaan itu biasa. Pergantian jabatan itu jangan dibikin tegang," ujar Prabowo.

Sementara itu, Presiden PKS Sohibul Iman berpesan, pertemuan ini untuk mengurangi ketegangan dalam Pilkada DKI Jakarta. Sohibul berharap, Pilkada DKI Jakarta harus mampu berjalan dengan jujur. "Kita harap 19 April besok bisa dijalankan sejujur-jujurnya, seadil-adilnya," ujar Sohibul.

Oleh karena itu, mereka berharap Pilkada DKI Jakarta dapat dijalankan dengan jujur dan adil. Sohibul melihat, ketegangan dapat berkurang apabila tidak ada kecurangan, tidak ada politik uang, tidak ada intimidasi, hingga penyebaran rasa takut. Dengan cara itu, publik bisa mendapatkan kenyamanan sekaligus mendapatkan pemimpin terbaik.

"Insyaallah cara begitu ketegangan menurun dan kita akan mendapat pemimpin secara demokratis," ujar Sohibul.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama tidak memungkiri adanya tekanan dalam pelaksanaan Pemilukada DKI Jakarta. Menurut Rhoma, pergantian pemimpin ini sangat berbeda karena ada tegangan di masyarakat. Hal ini yang membuat mereka berkumpul.

"Ini kerisauan tokoh-tokoh bangsa. Pergantian pimpinan kan hal yang biasa ini kali ini kenapa tegang?" kata Rhoma di kediaman Prabowo.

Rhoma mengaku, ketegangan yang muncul akibat pertentangan agama dan ras. Menurut raja dangdut itu, para tokoh yang hadir justru ingin pilkada yang damai dan kondusif. Selain itu, pilkada juga harus berjalan adil dan transparan, apalagi pilkada putaran kedua menyinggung etnis, ras, dan agama.

Sebagai informasi, sejumlah tokoh nasional berkumpul di kediaman Prabowo Subianto. Dalam pantauan, ada sejumlah tokoh politik, pemuka agama, hingga ormas. Sebut saja Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasa, Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama, Ketua Dewan Pembina Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Ketua MPR Amien Rais, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Habib Ali, Titiek Soeharto, dan tokoh lain yang berada di luar pemerintahan.

Baca juga artikel terkait PRABOWO SUBIANTO atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH