tirto.id - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek menanggapi potensi adanya koalisi besar yang digaungkan Partai Golkar menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurut Awiek koalisi besar yang dimaksud ialah Koalisi Plus-plus. Ia mengatakan sedari awal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang merupakan gabungan Golkar, PAN, dan PPP berkomitmen tidak hanya pada tiga partai politik (parpol) itu saja, tetapi masih terbuka menerima partai politik lainnya.
"Koalisi besar itu, kan, KIB Plus-plus. Jadi, yang dimaksud Koalisi Plus itu, ya, KIB sebagaimana komitmen dari awal bahwa KIB tidak hanya terbatas pada tiga partai, tetapi juga untuk bisa berkomunikasi dengan partai-partai lainnya," kata Awiek saat dihubungi Tirto, Kamis (30/3/2023).
Awiek mengatakan KIB Plus-Plus artinya menambah mesin parpol lainnya, bukan untuk dihilangkan. PPP, kata Awiek berjanji tiga tidak akan mundur dari koalisi itu, bahkan sangat terbuka dengan parpol lain.
"Sangat terbuka," ucap Awiek.
Koalisi besar itu muncul itu setelah Ketua Partai Golkar Airlangga Hartarto ikut buka bareng bersama parpol yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di markas NasDem, Sabtu (25/3/2023).
KPP sendiri mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024. Menurut Awiek, perwakilan PPP juga ada saat acara itu. Ia menghormati kehadiran Airlangga ikut acara itu. Namun, kata dia, ikut bukber tidak lantas harus berkoalisi.
"Namanya diundang bukber, ya, kita hormati dan tidak lantas disebut koalisi," tutur Awiek.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Tubagus Ace Hasan Syadzily memberi isyarat adanya 'koalisi besar' yang bakal dibentuk menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia mengatakan peluang dibentuk koalisi besar itu dalam rangka kekuatan politik menghadapi Pilpres 2024.
Ace mengatakan koalisi besar itu diklaim bisa mengonsolidasikan dukungan terhadap pemerintahan pada 2024-2029.
"[Pemerintahan] bisa stabil maka koalisi besar itu masih mungkin bisa dilakukan jika dinamika politiknya masih sangat terbuka," ucap Ace.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto