Menuju konten utama

PPN 10 Persen Dinilai Jadi Penyebab Harga Avtur di Indonesia Mahal

Penerapan Pajak Pertamabahan Nilai (PPN) sebesar 10 persen dinilai sebagai penyebab harga avtur di Indonesia menjadi mahal.

PPN 10 Persen Dinilai Jadi Penyebab Harga Avtur di Indonesia Mahal
Petugas melakukan pemeriksaan rutin pada truk ketika melakukan proses bongkar "bridger" avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdanakusuma. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Pengamat penerbangan dari jaringan penerbangan Indonesia Gerry Soedjatman menilai, penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap avtur membuat pengeluaran maskapai penerbangan makin membengkak.

Menurut Gerry, hal tersebut ikut memicu kenaikan tarif tiket pesawat serta pemberlakuan bagasi berbayar di beberapa maskapai penerbangan di Indonesia.

“Beli fuel di luar negeri sana enggak bayar PPN 10 persen kan? Berangkat ke luar negeri bawa fuel dari sini kena PPN. Makanya maskapai dari luar negeri beli fuel untuk bolak balik, biar enggak usah beli fuel di Indonesia,” ujarnya saat dihubungi Tirto, Rabu (13/2/2019).

Gerry menyatakan, pemberlakuan PPN untuk avtur sebenarnya bisa dihilangkan untuk mengontrol kenaikan tiket pesawat yang bisa berimplikasi pada sektor-sektor perekonomian lainnya.

Sebab, kata dia, hal itu bukan tak pernah dilakukan oleh pemerintah. Pada tahun 2005, pemerintah bahkan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) yang mengecualikan penarikan PPN avtur untuk penerbangan internasional.

Hal tersebut diatur dalam PP nomor 26/2015 tentang perlakuan pajak pertambahan nilai atas penyerahan avtur untuk keperluan penerbangan nasional.

“Karena masalahnya di penerapan PPN itu,” imbuh Gerry.

Terkait hal tersebut, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, pihaknya masih menunggu hasil review dari Pertamina, apakah kebijakan PPN yang diberlakukan pemerintah menghambat atau tidak.

"Jadi kita lihat supaya kita enggak ada kompetisi tidak sehat antara Indonesia dengan yang lainnya," kata Sri Mulyani.

"Kalau itu sifatnya adalah level playing field kita bersedia untuk membandingkan dengan negara lain, kita selalu dibandingkan dengan Singapura, Kuala lumpur, kalau treatment PPN itu adalah sama, kita akan berlakukan sama," tambahnya lagi.

Seperti diketahui, rata-rata harga avtur Pertamina saat ini memang sudah di atas Rp9.729 per liter. Di Bandara Soekarno-Hatta, harga jual avtur sudah menembus Rp8.920 per liter, dan belum memasukkan PPN 10 persen dan pajak penghasilan 0,3 persen.

Baca juga artikel terkait HARGA TIKET PESAWAT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno