Menuju konten utama

PPIH Siapkan Kursi Roda & Mobil Golf saat Puncak Haji di Armina

Fasilitas kursi roda hingga mobil golf untuk jemaah Lansia disiapkan saat puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) pada 8-13 Zulhijjah.

PPIH Siapkan Kursi Roda & Mobil Golf saat Puncak Haji di Armina
Petugas membantu jamaah calon haji dari kloter kuota tambahan embarkasi Balikpapan 21 (BPN 21) setibanya di salah satu hotel Sektor 3 di Mekah, Arab Saudi, Jumat (16/6/2023). Sebanyak 277 jamaah calon haji kloter tambahan tiba perdana di Mekah setelah menginap semalam di Madinah. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom.

tirto.id - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan kursi roda hingga mobil golf untuk jemaah lanjut usia (Lansia) saat puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) pada 8-13 Zulhijjah. Sarana transportasi ini disiapkan dalam rangka membantu mobilitas jemaah selama di Armina.

"Kami sudah mendapatkan dan mengirimkan kursi roda tambahan sekitar 200 unit dari Indonesia yang dibutuhkan pada puncak haji," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU), Hilman Latief melalui keterangan tertulis, Senin (19/6/2023).

Kursi roda tersebut, kata Hilman, berasal dari bantuan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Kelengkapan ini akan dimanfaatkan untuk membawa jamaah yang menurut medis masih memungkinkan kesehatannya.

Hilman berharap petugas haji terus menjaga kesehatan dan staminanya. Sebab, tenaga mereka sangat dibutuhkan khususnya saat puncak haji Armina. Penambahan kursi roda ini juga akan menambah kesiagaan dan energi petugas.

"Membawa jemaah dengan kursi roda, lalu balik lagi, ada syarat teknis, ini memang menguras energi," ucapnya.

Selain kursi roda, Hilman menyebut PPIH telah bekerja sama dengan masyarik untuk menyiapkan mobil golf di Mina. Kendaraan ini akan digunakan untuk melayani jemaah haji yang membutuhkan pertolongan.

Pengadaan kendaraan tersebut merupakan terobosan sekaligus hasil evaluasi pelaksanaan haji tahun lalu. Tujuh unit mobil akan dioperasikan oleh petugas di Mina.

"Tahun lalu kita kerepotan sekali karena tidak boleh ada mobil dan itu sangat memberatkan saat evakuasi," ujarnya.

Petugas harus menempuh jarak yang cukup jauh, sekitar 3 kilometer (km) saat mengevakuasi jemaah yang sakit. Kondisi ini menyebabkan petugas kelelahan.

"Alhamdulillah, pihak kerajaan dan syarikah akan memfasilitasi itu [Mobil golf], sehingga tim medis bisa segera datang. Rata-rata kehabisan napas karena capek," tuturnya.

Hilman berharap pertolongan pertama kepada jemaah pada fase puncak haji Armina dapat dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi bagian dari upaya PPIH dalam melindungi jemaah termasuk saat-saat melaksanakan ibadah.

Sejumlah agenda sudah direncanakan Dirjen PHU setibanya di Arab Saudi. Selain melakukan evaluasi penyelenggaraan, Hilman akan melihat kesiapan infrastruktur dan fasilitas di Armina. Kedua, memastikan infrastruktur pelayanan terhadap jemaah haji tetap berjalan.

“Jemaah haji tahun ini jumlahnya lebih dari normal sehingga kita pastikan infrastrukturnya cukup atau tidak sehingga layanan jemaah dengan penambahan kuota ini tetap terjaga," kata Hilman.

Ketiga, melakukan evaluasi kepada para petugas haji, terutama dalam menghadapi puncak haji. Hilman akan memastikan kesiapsiagaan petugas saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Menurut Hilman, Simulasi yang diterapkan Kemenag harus benar-benar dipahami petugas. Sebab pada puncak haji, mobilitas jemaah sedemikian kompleks.

“Keberadaan fasilitas serta berbagai persiapan infrastruktur saat Armuzna diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan membantu jemaah haji saat melaksanakan puncak ibadah haji,” pungkas Hilman.

Baca juga artikel terkait IBADAH HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan