Menuju konten utama

Polri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Amatir

Polisi mengatakan disebut amatir karena pelaku bom bunuh diri di Kartasura menggunakan bom berdaya ledak rendah.

Polri Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Kartasura Amatir
Petugas Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara lokasi kejadian bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (3/6/2019). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho.

tirto.id - Polri mengusut perkara bom bunuh diri di Pos Pantau Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Hasil pemeriksaan sementara menyimpulkan pelaku amatir.

“Pelaku amatir, rekam jejak dia belum diketahui (masih dalam pendalaman polisi),” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (4/6/2019).

Disebut amatir, lanjut dia, karena pelaku menggunakan bom berdaya ledak rendah, pola yang digunakan pelaku serta rekam jejak.

“Kalau dia profesional serta memiliki pengalaman yang cukup di bidang terorisme, dia tidak akan meledakkan diri di luar (pos atau kantor polisi), tapi masuk ke dalam dan korban akan berjatuhan,” sambung Dedi.

Berbeda dengan peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta pada tahun 2016 dengan pelaku bernama Nur Rohman.

Ketika itu, pelaku nekat memasuki halaman mapolresta dan meledakkan diri. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.35 WIB, Selasa (5/7/2016).

“Kalau itu (Nur Rohman), memiliki rekam jejak (terorisme) dan termasuk jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Beda dengan ini (Rofik) yang diduga menganut paham ISIS, namun belum diketahui termasuk jaringan atau tidak,” jelas Dedi.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyatakan belum diketahui mengapa daerah Surakarta dan sekitarnya kerap menjadi sasaran aksi teror.

“Masih harus kami dalami lagi,” sambung Dedi.

Pelaku meledakkan diri di depan pos pantau, Senin (3/6/2019), sekitar pukul 22.45 WIB. Sebelum beraksi, ia meninggalkan sepeda motor merek Suzuki Shogun bernopol AB 4051 WK.

Lantas ia berjalan ke arah pos sambil menggunakan headset, Rofik duduk di trotoar dekat pos sekitar lima hingga 10 menit. Kemudian lelaki kelahiran 1 Desember 1997 itu meledakkan diri.

Akibatnya, perut dan tangan kanan Rofik luka. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Polisi juga menggeledah rumah orang tua pelaku tempat ia tinggal dan menemukan dua plastik isi belerang, satu plastik isi potasium klorat, campuran belerang dengan potasium arang atau black powder dalam Tupperware.

Lalu empat switch, baterai 9 volt, serbuk putih yang diduga nitrat, satu plastik arang, dua plastik kabel berwarna kuning dan kabel clay, pengisi daya baterai, dua pipa berukuran dua hingga 15 sentimeter, detonator manual warna putih dengan kabel hijau dan putih, solder serta sisa paku.

“Berdasarkan hasil analisis Laboratorium Forensik, kesimpulan sementara menyatakan jenis bom berdaya ledak rendah (low explosive). Serpihan bom di TKP dan sisa serbuk di tubuh pelaku identik,” jelas Dedi.

Selain itu, kondisi pos pantau kini sudah kembali kondusif, namun polisi masih terus berjaga di lokasi.

Dedi menambahkan, aktivitas masyarakat dapat berjalan normal. Polri terus mengantisipasi aksi terorisme dalam bentuk jaringan maupun individu yang diduga terpapar paham radikalisme ISIS.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN BOM KARTASURA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Nur Hidayah Perwitasari