Menuju konten utama

Polri Minta Maaf Ibadah Umat Nasrani dekat Mako Brimob Terganggu

Pada Kamis besok (10/5/2018), umat Nasrani akan merayakan hari kenaikan Isa Almasih.

Polri Minta Maaf Ibadah Umat Nasrani dekat Mako Brimob Terganggu
Anggota kepolisian berjaga di depan Mako Brimob Kelapa Dua pascabentrok antara petugas dengan tahanan di Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Mabes Polri meminta maaf kepada masyarakat yang berencana melakukan kegiatan ibadah di sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada besok Kamis (10/5/2018). Mereka berharap publik bisa memaklumi sikap Polri yang mensterilkan lokasi sebagai upaya menjaga keamanan.

"Kami mohon maaf kalau terganggu ya karena ini untuk keamanan kita semuanya. maka dengan hormat dan sangat dipahami bahwa kita sedang melakukan kegiatan di sini untuk keamanan juga jangan sampai ada timbul korban lagi," kata Kadiv Humas Setyo Wasisto di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018).

Sebagai informasi, pada Kamis (10/5/2018), umat Nasrani akan merayakan hari kenaikan Isa Almasih. Berdasarkan pemantauan dari Google Maps, setidaknya ada dua gereja di dekat Mako Brimob, yakni GPIB Gideon dan Gereja Katolik Santo Thomas. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi apakah kegiatan ibadah di dua tempat tersebut tetap berjalan atau dihentikan.

Setyo menerangkan, keberadaan gereja di dekat Mako Brimob masuk parameter pengamanan insiden kericuhan para narapidana teroris. Ia yakin pihak Brimob suah berkoordinasi dengan pihak pengurus gereja tentang rencana peribadatan pada hari esok. Ia pun mengaku, pihak Mabes Polri akan mensterilkan keadaan hingga semua terkendali.

Di sisi lain, untuk mencegah aksi teror di tempat lain, pihak Mabes Polri sudah bersiaga mengamankan hari raya umat Nasrani tersebut. Setyo mengaku, seluruh satuan wilayah bersiaga dengan meningkatkan pengamanan setelah insiden teror di Mako Brimob.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN MAKO BRIMOB atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto