tirto.id - Seorang politisi asal Rusia baru-baru ini mengatakan sebuah pernyataan yang cukup kontroversial. Dalam pernyataannya, politisi bernama Vladimir Zhirinovsky itu mendesak warga Amerika Serikat harus memilih Donald Trump sebagai penerus Barack Obama, atau perang dunia ketiga akan terjadi.
Vladimir Zhirinovsky yang terkenal akan perangainya yang berapi-api itu, sering kali mengagetkan warga Rusia dengan kalimat yang kontroversial. Seperti baru-baru ini, ia mengaku yakin bahwa hanya Trump yang dapat mengurangi tegangan antara Moskow dengan Washington.
"Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat tidak dapat menjadi lebih buruk lagi. Satu-satunya cara agar lebih buruk, ya, jika perang dimulai,” ujar Zhirinovsky pada Rabu (12/10/2016) waktu setempat, seperti dikutip dari The Huffington Post.
Ia menambahkan, warga AS yang memilih Trump sebagai presiden pada 8 November mendatang, sadar bahwa mereka memilih untuk perdamaian dunia. Sedangkan, jika Clinton yang terpilih maka peristiwa yang menimpa Hiroshima dan Nagasaki akan kembali terulang.
Zhirinovsky menyebut Trump tidak akan memedulikan negara-negara di Timur Tengah seperti Syria, Libya dan Iraq. "Kenapa Amerika harus memedulikan mereka? Apalagi Ukraina. Siapa yang butuh Ukraina?" katanya yang ditemui wartawan di kantor Duma Negara, lembaga legislatif bawah Rusia.
Trump dipandang Zhirinovsky memiliki kesempatan besar untuk menciptakan perdamaian. "Hanya dia yang bisa melakukannya," tegasnya, sembari menambahkan bahwa Trump dapat memenangkan Nobel Perdamaian.
Zhirinovsky yang bertemu Trump di New York, Amerika Serikat, pada 2002, menyebut dirinya memiliki banyak kesamaan dengan kandidat dari Partai Republik tersebut. Selain dari segi usia yang sama, mereka berdua juga kerap melontarkan komentar misoginis. Zhirinovsky sampai-sampai pernah mengatakan ingin melakukan tes DNA untuk melihat apakah dirinya bersaudara dengan Trump.
Sebelumnya, Zhirinovsky mengusulkan Rusia membangun penghalang bagi warga Muslim di Rusia selatan dengan pagar kawat berduri. Usulan ini sama dengan yang Trump katakan terkait rencana pembangunan tembok di sepanjang garis AS dan Meksiko.
Terlepas dari komentar Zhirinovsky, Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri pernah mengatakan jika Trump merupakan pribadi yang bertalenta dan pemimpin yang lebih baik dibanding Barack Obama. Meski begitu, Putin menegaskan negaranya tidak ikut campur dalam usaha mempengaruhi pemilihan presiden AS.
Menanggapi hal ini, Clinton menyebut Trump memiliki hubungan yang terlalu "nyaman" dengan Putin. Ia juga menuduh rivalnya memiliki kepentingan bisnis pribadi di Rusia.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara