Menuju konten utama

Politikus PDIP: Sistem Proporsional Tertutup Lebih Efektif

Sistem proporsional tertutup dalam pemilihan legislatif (pileg) dinilai lebih efektif karena para pemilih lebih mudah menentukan pilihannya. Selain itu, sistem ini juga dinilai dapat menekan biaya karena para calon tidak saling sikut di internal partai.

Politikus PDIP: Sistem Proporsional Tertutup Lebih Efektif
Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan. Antara foto/Rosa Panggabean.

tirto.id - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan menilai, sistem proporsional tertutup dalam pemilu legislatuif (pileg) lebih efektif dan dapat menekan biaya pemilu. Sebab, pemilih cukup mencoblos nama partai dan para caleg tidak sikut-sikutan di internal partai.

"Dengan sistem proporsional tertutup pemilih nantinya hanya akan memilih dengan cara mencoblos nama dan atau lambang partai. Jadi sangat sederhana, baik dari sisi penentuan pilihan maupun cara memilih. Sistem ini diyakini berbiaya murah bagi penyelenggara maupun calon legislatifnya," ujar, di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Menurut Arteria, dengan sistem proporsional tertutup yang ditawarkan adalah komoditi tunggal berupa visi-misi dan program partai, bukan adu kekuatan pemegang kapital dan kekuasaan bagi para caleg, sebagaimana pengalaman pileg sebelumnya.

Arteria mengingatkan, konstitusi Indonesia mengamanatkan demokrasi berdasarkan musyawarah mufakat yang berintisari gotong-royong sehingga sudah saatnya kembali ke jati diri bangsa melalui sistem pemilu proporsional tertutup.

"PDI Perjuangan dengan penuh ikhtiar sepakat sistem pemilu legislatif harus tertutup dan harus diikuti cara serta teknis pemilihan yang sederhana dan memudahkan pemilih," kata dia.

Di sisi lain, Arteria mengusulkan agar dibentuk regulasi baru guna menghindari penyimpangan demokrasi dalam bentuk dominasi partai politik tertentu.

"Kekhawatiran dominasi parpol dapat tereduksi dengan pengaturan standar ketentuan pencalonan dalam konteks penjaringan dan penyaringan oleh masing-masing internal parpol. Sehingga kompetisi antarparpol sudah dimulai sejak penjaringan dan penyaringan, dengan kompetisi berbasis visi-misi program dan rekam jejak parpol, bukan semata didasarkan pada dominasi uang," terang dia.

Baca juga artikel terkait POLITIK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz