Menuju konten utama

Polisi Tembakkan Gas Air Mata demi Bubarkan Suporter PSIS

Polisi klaim telah melakukan upaya persuasif sebelum akhirnya menembakkan gas air mata demi membubarkan pendukung PSIS yang nekat masuk ke Stadion Jatidiri.

Polisi Tembakkan Gas Air Mata demi Bubarkan Suporter PSIS
Sejumlah suporter PSIS Semarang menyalakan lilin di Stadion Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/10/2022). Aksi menyalakan lilin dan doa bersama suporter PSIS Semarang itu sebagai bentuk solidaritas duka cita atas jatuhnya korban jiwa dalam tragedi kerusuhan usai laga lanjutan BRI Liga 1 Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10). ANTARA FOTO/Aji Styawan/nym.

tirto.id - Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menjelaskan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukung PSIS Semarang yang nekat datang ke Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2/2023). Irwan mengklaim polisi telah melakukan upaya persuasif sebelum akhirnya memutuskan untuk menembakkan gas air mata.

"Bahkan saat massa mulai melempari petugas, tetap kami peringatkan secara lisan untuk membubarkan diri," kata Irwan usai pertandingan PSIS melawan Persis Solo di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023).

Ia menjelaskan kericuhan antara polisi dan pendukung PSIS Semarang terjadi di luar Pintu Gerbang Stadion Jatidiri.

Menurut dia, massa memaksa masuk ke dalam stadion untuk menyaksikan pertandingan yang digelar tanpa penonton tersebut. Irwan memastikan lebih dari seribu pendukung PSIS yang datang ke stadion itu tidak satu pun yang memiliki tiket.

Tindakan tegas, klaim Irwan dilakukan petugas sesuai dengan tahapan pengamanan yang dilakukan.

Ia menuturkan alasan kepolisian merekomendasikan pertandingan ini tanpa penonton didasari atas sejarah pertemuan kedua tim.

Dulu, lanjut dia, saat PSIS bermain di Solo terjadi penyerangan terhadap penonton asal Semarang saat kembali pulang. Hal tersebut, kata dia, diduga akan menjadi pemicu aksi balasan saat penonton asal Solo datang ke Semarang.

Selain itu, menurut dia, hasil evaluasi pertandingan antara PSIS melawan Persib Bandung menjadi pertimbangan pemberian rekomendasi keamanan.

"Saat melawan Persib, pintu stadion ini dibobol adik-adik penonton Semarang," katanya.

Berbagai pertimbangan tersebut, kata dia, menjadi alasan penyekatan terhadap pendukung PSIS yang datang ke stadion.

Sebelumnya, ricuh antara pendukung PSIS Semarang dengan personel kepolisian terjadi di depan Stadion Jatidiri Semarang saat laga melawan Persis Solo.

Pendukung PSIS nekat datang ke stadion meski laga tersebut digelar tanpa penonton. Pertandingan PSIS melawan Persis sendiri berkesudahan dengan skor 1-1.

Pertandingan sempat dihentikan sementara akibat sebagian gas air mata masuk ke dalam stadion. Pertandingan yang dipimpin wasit Sigit Budiyanto menghentikan pertandingan pada menit 74, lalu kembali dimulai lima menit kemudian.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto