tirto.id - Polda Metro Jaya menangkap seorang pria II (23) yang diduga sebagai perusuh saat "Aksi Damai Bela Islam Tegakkan Keadilan melalui Supremasi Hukum" yang berujung ricuh pada Jumat (4/11) malam.
"Yang bersangkutan ikut temannya menyerang petugas," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan di Jakarta Senin (7/11) malam.
Berdasarkan informasi, petugas meringkus II di kawasan Pejaten Barat Jakarta Selatan pada Senin (7/11) sekitar pukul 20.00 WIB dengan barang bukti atribut dan pakaian yang dikenakan saat demo rusuh.
Hendy mengatakan II bersama pendemo lain terlibat penyerangan terhadap aparat usai diprovokasi seorang orator yang berada di atas mobil komando.
Dijelaskan Hendy, II kembali ke kosannya usai berunjuk rasa pada Jumat (4/11), namun mahasiswa yang menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Sosiologi pada universitas swasta di kawasan Jakarta Selatan tidak pernah dihubungi temannya hingga Senin (7/11).
Seperti dikutip dari Antara, II tercatat sebagai mahasiswa semester V jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Sementara itu, penyidik Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan terhadap Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Selatan Harry Safarimau dan koordinator lapangan Diki terkait aksi demo yang berujung rusuh pada Jumat (4/11).
"Kita sudah layangkan surat panggilan untuk pemeriksaan tadi (Senin) namun keduanya minta waktu pada Rabu (9/11)," kata Kepala Subdirektorat Keamanan Negara (Kamneg) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Fadli Widianto di Jakarta Senin (7/11) malam.
Fadli mengungkapkan agenda pemeriksaan terhadap Harry dan Diki berdasarkan keterangan dari salah satu pendemo mengaku dari HMI berinisial HY yang sempat diamankan petugas.
Kepada penyidik, HY mengaku diajak Diki yang berperan sebagai koordinator lapangan aksi demontrasi di sekitar Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat itu.
Selain Diki dan Harry, penyidik juga berencana memeriksa Ketua Umum Pengurus Besar HMI Mulyadi P Tamsir pada Senin (7/11).
Karena alasan sedang mengambil pendidikan S2, Mulyadi pun meminta jadwal ulang bersamaan dengan Diki dan Harry.
Sebelumnya, sejumlah organisasi masyarakat, keagamaan dan mahasiswa berunjuk rasa menolak penistaan agama di sekitar Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Jumat (4/11/2016).
Awalnya, aksi berjalan damai. Namun, massa mulai anarkis selepas salat isya sehingga petugas melepaskan tembakan gas air untuk membubarkan konsentrasi pengunjuk rasa.
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti