Menuju konten utama

Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Ohio dan Texas

Pelaku penembakan di Ohio dan Texas berhasil ditangkap.

Polisi Tangkap Pelaku Penembakan Ohio dan Texas
Ilustrasi peluru. FOTO/istock

tirto.id - Polisi berhasil menangkap pelaku penembakan Ohio dan El Paso, Texas yang menyebabkan 29 orang tewas dan 50 korban terluka.

Petugas kepolisian menembak pelaku penembakan Ohio di depan pintu sebuah bar yang menjadi tempat persembunyiannya di tengah distrik hiburan malam di tengah kota Dayton.

Pelaku penembakan di Ohio melancarkan aksinya di daerah Dayton dengan menggunakan pelindung tubuh. Ia melakukan aksi penembakan di kawasan hiburan malam yang populer, ia membunuh sembilan orang dan melukai setidaknya 26 orang.

Sedangkan pelaku penembakan El Paso ditangkap pihak kepolisian di tengah keramaian pusat perbelanjaan. Penembakan ini mengejutkan banyak orang, dikutip dari AP News.

Pihak berwenang mengidentifikasi tersangka El Paso sebagai Patrick Crusius yang berusia 21 tahun dari Allen, di pinggiran kota Dallas yang berjarak hampir 10 jam perjalanan dari El Paso.

"Ini bukan tentang kita (Warga El Paso)," kata Walikota El Paso, Dee Margo pada konferensi pers dengan Gubernur Greg Abbott dan kepala polisi.

Penembakan di Texas berlangsung pada Sabtu (3/8/2019) pagi di area perbelanjaan dengan ratusan orang yang sibuk beraktivitas setelah melewati libur sekolah.

Pada penembakan ini sebanyak 20 orang tewas dan melukai lebih dari 24 orang, beberapa diantaranya masih mengalami kritis.

Penembakan tersebut hanya berselang satu minggu dengan penembakan lain yang terjadi di Gilroy Garlic Festival in California.

Penembakan di El Paso sedang diselidiki dan kepolisian sedang memastikan apakah pelaku merupakan seseorang yang rasis. Hal ini disebabkan karena sebuah post online mengenai anti imigran yang di post sebelum penangkapan, selanjutnya diketahui bahwa pelakulah yang menuliskannya.

Pihak berwenang El Paso menawarkan beberapa perincian tentang serangan itu, tetapi Kepala Polisi Greg Allen menggambarkan tempat itu sebagai "mengerikan" dan mengatakan banyak dari 26 orang yang terluka mengalami cedera yang berpotensi kematian.

Sedangkan di Dayton, pertumpahan darah dapat dihadapi oleh respons polisi yang cepat. Petugas yang berpatroli di daerah itu membutuhkan waktu singkat untuk menghentikan penembakan, yang berlangsung sekitar pukul 1 pagi di jalan-jalan pusat kota Distrik Oregon ucap Walikota Cayton, Nan Whaley.

Video yang tersebar menujukan pelaku penembakan Ohio, Connor Betts yang berusia 24 tahun ditembak oleh petugas ketika ia hampir memasuki bar dengan penyamarannya.

Walikota Oregon memuji kinerja cepat polisi “banyak orang yang akan mati di Distrik Oregon pada hari ini” ujar Whaley.

Presiden Donald Trump mengecam kedua penembakan itu, dengan mengatakan "kebencian tidak memiliki tempat di negara kita."

Berbicara kepada wartawan di Morristown, New Jersey, presiden mengatakan pada hari Minggu bahwa "kami akan mengurus" masalah tersebut. Dia mengatakan telah berbicara dengan jaksa agung, direktur FBI dan anggota Kongres dan akan membuat pernyataan tambahan pada Senin.

Penembakan itu merupakan pembunuhan massal ke-21 dan ke-22 tahun 2019 di AS, menurut database pembunuhan massal AP / USA Today / Northeastern University. Mereka menghitung sudah ada 125 orang tewas dalam penembakan 2019.

Baca juga artikel terkait KASUS PENEMBAKAN atau tulisan lainnya dari Rachma Dania

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Rachma Dania
Penulis: Rachma Dania
Editor: Yantina Debora