Menuju konten utama

Polisi Siap Amankan Relokasi Tambang Grasberg Freeport

Kepolisian Resor Mimika, Papua siap mengamankan proses relokasi pekerja tambang terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia ke tambang bawah tanah (underground mining) sehingga berlangsung lancar tanpa masalah.

Polisi Siap Amankan Relokasi Tambang Grasberg Freeport
Pekerja 'underground' PT Freeport Indonesia mengontrol alat berat tanpa awak yang sedang dioperasikan di tambang bawah tanah di Tembagapura, Timika, Papua, Minggu (16/8). ANTARA FOTO/Spedy Paereng.

tirto.id - Kepolisian Resor Mimika, Papua siap mengamankan proses relokasi pekerja tambang terbuka Grasberg PT Freeport Indonesia ke tambang bawah tanah (underground mining) sehingga berlangsung lancar tanpa masalah. Ia juga akan menindak tegas oknum yang berusaha memprovokasi pekerja sehingga berdampak pada produktivitas.

Kepala Kepolisian Resor Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika, Senin (30/1/2017), mengatakan menyusul akan segera ditutupnya operasi tambang terbuka Grasberg maka saat ini PT Freeport tengah melakukan proses transisi pekerja ke bagian-bagian lain di lingkungan perusahaan itu.

"Kami harapkan seluruh pekerja dan keluarga mereka membantu perusahaan dan mendukung apa yang disampaikan oleh pihak manajemen perusahaan. Yang jelas kami akan berusaha menciptakan situasi yang kondusif," kata Victor, seperti dikutip dari Antara.

Victor mengingatkan bahwa keberadaan PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua bukan saja menjadi sandaran hidup bagi puluhan ribu pekerja dan keluarga mereka (termasuk pekerja perusahaan kontraktor), tetapi juga merupakan aset negara yang harus didukung.

Keberlangsungan operasional perusahaan tambang Freeport, katanya, menjadi jaminan bagi pekerja dan keluarga mereka serta pemerintah untuk menikmati pendapatan dari perusahaan itu.

"Kalau pekerja dan keluarga mereka mendukung perusahaan untuk meningkatkan produksi, maka tentu perusahaan ini akan terus memberikan penghasilan yang memadai untuk pekerjanya. Perusahaan ini milik kita bersama. Tolong ciptakan situasi dan kondisi yang dinamis. Jangan termakan dengan isu-isu," ujar Victor mengingatkan.

Victor mengatakan jajaran kepolisian baik Satuan Tugas Pengamanan PT Freeport Indonesia maupun Polres Mimika selalu memantau setiap perkembangan situasi yang terjadi di lingkungan operasi PT Freeport di kawasan Tembagapura dan sekitarnya.

"Apabila ada kelompok-kelompok atau oknum-oknum yang berusaha memprovokasi pekerja lalu berdampak pada produktivitas maka kami akan lakukan penegakan hukum. Kami harapkan semua pihak berpikir positif dan mendukung keberadaan perusahaan ini untuk kebaikan bersama," jelasnya.

Manajemen PT Freeport Indonesia secara bertahap akan merelokasi ribuan pekerja dari tambang terbuka Grasberg ke tambang bawah tanah (underground mining) menyusul akan segera ditutupnya operasi tambang terbuka Grasberg.

Kini PT Freeport Indonesia membentuk kantor transisi guna memberi pelatihan sekaligus proses relokasi pekerja tambang Grasberg ke tambang bawah tanah.

Pekerja yang bekerja di area tambang Grasberg diketahui berjumlah ribuan orang baik merupakan pekerja permanen PT Freeport Indonesia maupun pekerja pada sejumlah perusahaan kontraktor dan privatisasi.

Mereka terbagi pada tiga shif kerja dengan jumlah setiap shif masing-masing sekitar 700-800 orang pekerja.

Baca juga artikel terkait FREEPORT INDONESIA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri