tirto.id - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono mengatakan penyidik sudah memeriksa 21 saksi dalam penyelidikan kasus tewasnya Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam.
Taruna tingkat II Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah tersebut meninggal dunia pada Kamis dini hari. Ada dugaan, Taruna Adam tewas usai dipukuli oleh 12 seniornya.
Menurut Condro, 21 saksi tersebut, terdiri dari para taruna tingkat II dan III di Akpol Semarang yang berada di lokasi saat kejadian.
"21 saksi tersebut diduga mengetahui dan di lokasi saat korban meninggal," kata Condro di Semarang, pada Kamis (18/5/2017) seperti dikutip Antara.
Condro juga mengatakan Taruna Adam mengalami luka memar di bagian dada. Jenazah korban sedang diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang, Jawa Tengah.
"Dari visum luar ditemukan bekas luka memar di dada," kata Condro.
Menurut Condro, dirinya memimpin langsung penyelidikan terhadap insiden nahas yang terjadi di kompleks Akpol Semarang tersebut. Saat ini, sejumlah penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng sudah diterjunkan untuk mengusut dan mencari para pelaku di kasus ini.
Sementara untuk kronologi kejadian, Condro mengaku belum bisa mengungkapkan lebih jauh karena masih harus menunggu perkembangan proses penyelidikan.
Condro membenarkan sementara ini ada dugaan Taruna Adam tewas setelah dipukuli oleh 12 taruna tingkat III Akpol Semarang saat kegiatan pada dini hari.
Kasus ini kematian Brigadir Dua Taruna Mohammad Adam terjadi hanya selang sekitar dua bulan usai kasus tewasnya seorang siswa SMA Taruna Magelang, Jawa Tengah akibat ditusuk oleh teman satu baraknya. Korban tewas, Krisna Wahyu Nurachmad diketahui ditusuk di bagian leher oleh rekannya hanya karena kerap menolak membantu ulah nakal pelaku.
Pada Januari 2017 lalu, seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta Utara bernama Amirullah Adityas Putra (18) juga tewas setelah dianiaya oleh empat seniornya yang termasuk siswa tingkat II di STIP. Korban meninggal dengan mengalami luka lebam pada bagian dada, perut dan ulu hati, yang diduga akibat benturan benda tumpul.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom