Menuju konten utama

Polisi Masih Buru Jaringan Pembeli Sabu-Sabu 1 Ton

Pengungkapan jaringan narkoba ini cukup sulit lantaran pengedar, pengirim dan penerima tidak saling kenal, apalagi proses pengungkapan sudah memakan waktu 1,5 bulan.

Polisi Masih Buru Jaringan Pembeli Sabu-Sabu 1 Ton
Kapolri, Menteri Ekonomi, Wakil dari kepolisian Taiwan, dan wakil dari pihak BNN menunjukan barang bukti penangkapan satu ton sabu saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/7). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan, polisi masih berupaya untuk membongkar jaringan distribusi narkoba berjenis sabu-sabu 1 ton yang diamankan di Anyer, Banten, pada Kamis (13/7/2017) dini hari. Tito mengaku, perkara tersebut masih belum selesai ditelusuri oleh kepolisian.

"Ekspose ini penangkapan yang belum tuntas, masih pengembangan jaringan. Semua anggota masih bergerak soal ini," kata Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (20/6/2017).

Tito memastikan, pengedar yang ditangkap merupakan pengedar jaringan internasional. Mereka memroduksi barang haram tersebut dari luar negeri lalu dimasukkan ke Indonesia. Tersangka berinisial LMH sendiri merupakan bandar utama. Sayang, polisi belum mengetahui arah barang tersebut dikirim. Saat ini, mereka masih terus mengejar jaringan-jaringan pembeli tersebut.

"Yang mati ini bandar utama. Setelah itu, dia punya jaringan ke bawah. Ini yang sedang kita kejar," kata Tito.

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, mereka masih melakukan pemetaan peredaran narkoba 1 ton. Ia mengatakan, pengungkapan jaringan ini cukup sulit lantaran pengedar, pengirim dan penerima tidak saling kenal, apalagi proses pengungkapan sendiri sudah memakan waktu 1,5 bulan.

"Jadi antara awak kapal, penerima di Serang dan yang akan menerima di Jakarta yang mengendalikan di luar negeri. Masing-masing pun tidak mengenal. Ini sel terputus, tapi dikendalikan dari luar," kata Nico di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis.

Nico mengatakan, para tersangka yang ditangkap di Serang tidak mengetahui kepada siapa barang tersebut akan dikirim. Pihak berwajib pun terus berupaya mengungkap aliran barang dan modal untuk pengiriman. Mereka memilih langsung untuk menggrebek saat barang bersandar karena khawatir hilang. Akan tetapi, kepolisian akan berupaya tetap mengungkap dengan menggunakan kerja sama internasional.

"Namun akan bisa dilacak dengan berkomunikasi ke Kepolisian Cina dan Taiwan berdasarkan keterangan dari awak kapal dan penerima di Serang," kata Nico.

Sebelumnya, polisi berhasil mengamankan 1 ton di Anyer, Serang, Banten. Polisi menangkap 4 orang tersangka dalam penangkapan tersebut. Keempat orang tersebut merupakan WNA Taiwan yakni LMH, CWC, LGY, dan HYL. LMH selaku bandar utama meninggal lantaran berusaha melakukan perlawanan saat penangkapan.

Selain menangkap keempat WNA, polisi juga mengamankan kapal yang diduga mengangkut narkoba tersebut. Polisi mengamankan 5 orang ABK dan menahan 1 kapal bernama Wanderlust. Kapal tersebut kini masih diperiksa kepolisian untuk pendalaman lebih lanjut.

Baca juga artikel terkait JARINGAN PENGEDAR NARKOBA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yuliana Ratnasari