tirto.id - Badan Narkotika Nasional (BNN) akan menggelar operasi untuk mencegah peredaran narkoba jelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru.
"Saya udah arahkan deputi berantas, tahun baru ini, bukan tahun baru, jelang akhir tahun ini, kita adakan operasi-operasi," kata Kepala BNN Komjen Heru Winarko di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Heru mengatakan, operasi akan berfokus pada jaringan narkoba. Mereka akan menggaet pihak Bea Cukai dan Polisi Air dan Udara untuk penanganan narkoba.
Ia tidak memungkiri ada oknum yang berperan dalam peredaran narkoba sehingga tren peredaran narkoba meningkat.
Selain itu, BNN, kata Heru, akan menindak pula peredaran narkoba di lingkungan BUMN. Ia mengaku, BNN akan menggelar tes urine untuk memetakan peredaran narkoba di lingkungan BUMN.
Heru menyatakan ada peningkatan sebesar 0,03 persen peredaran narkoba pada tahun 2019 di banding tahun sebelumnya. Rentang usia yang paling banyak menggunakan narkoba adalah usia 15-65 tahun. Menurutnya, saat ini pengguna narkoba di Indonesia sudah menembus angka tiga juta orang.
"Lebih kurang jumlahnya 3.600.000 yang menggunakan [narkoba] di Indonesia ini," kata Heru.
Heru menerangkan, peredaran narkoba di Indonesia yang paling besar adalah peredaran ganja. Saat ini, kata Heru, peredaran ganja mencapai 63 persen dari total peredaran narkoba di Indonesia. Saat ini, mereka sedang mencari langkah untuk menekan jumlah pengguna.
Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari membenarkan operasi akan digelar oleh BNN. Ia tidak memungkiri kalau salah satu langkah konkret adalah menggelar tes urine bagi para pengendara.
"Itu nanti mungkin akan kita arahkan melalui kepala BNN provinsi masing-masing," kata Arman dalam kesempatan yang sama.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Irwan Syambudi