tirto.id - Polda Sumatera Barat mengerahkan anjing pelacak untuk mencari warga yang hilang akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat pekan lalu.
“Polri menyiapkan [unit] anjing pelacak, sementara memang [orang hilang] belum ditemukan,” ucap Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Satake Bayu Setianto, via rekaman suara yang diterima Tirto, Selasa (1/3/2022).
Saat ini tim gabungan TNI, Polri, BPBD, Basarnas, maupun relawan, masih terus mencari para korban. Berdasar data sementara korban luka berat ada 42 orang, luka ringan mencapai 346 orang, 4 orang hilang dan 13 ribu jiwa mengungsi.
Selain itu, personel polisi wanita pun memberikan penanganan trauma untuk anak-anak korban gempa tersebut guna mempercepat pemulihan psikologis.
Penanganan trauma sudah dilakukan pada anak-anak di Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
“Penyembuhan trauma diberikan untuk pemulihan trauma secara cepat, serta menghindarkan anak-anak dan dewasa dari stres,” ucap Satake.
Pertolongan psikologis diperlukan untuk menstabilkan kondisi psikologis warga terdampak bencana, khususnya anak-anak dan perempuan. Selain itu, lanjut Satake, kepolisian juga membagikan masker, susu, pamper, dan makanan ringan untuk dikonsumsi para balita dan anak di sana.
Bantuan lain yang yang diberikan untuk masyarakat terdampak gempa seperti sembako, pakaian, selimut, dan makanan instan.
Gempa yang berpusat pada 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT dengan kedalaman 10 kilometer itu mengakibatkan 103 rumah rusak berat, 5 rumah rusak ringan, 1.307 rumah rusak ringan, kemudian 3 fasilitas pendidikan rusak berat, 2 rumah ibadah rusak, 1 bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto