Menuju konten utama

Polisi Alihkan Jalur di Sekitar Lokasi Bom Kampung Melayu

Arus lalu lintas di sekitar lokasi bom Kampung Melayu dialihkan sementara karena polisi kembali melakukan olah TKP.

Polisi Alihkan Jalur di Sekitar Lokasi Bom Kampung Melayu
Aparat kepolisian mengamankan lokasi ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis, (25/5). tirto.id/Damianus

tirto.id - Kepolisian mengalihkan sementara arus lalu lintas (lalin) dari Pasar Gembong ke arah Lapangan Ros, Tebet, Kamis (25/5/2017) pagi, karena dilakukan kembali olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan bom Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Berdasarkan informasi dari akun twitter resmi TMC Polda Metro Jaya, Kamis, pada pukul 08.39 WIB, masih dilakukan olah TKP di lokasi ledakan Kampung Melayu sehingga untuk sementara lalin dari arah Pasar Genbrong menuju Lapangan Ros dialihkan.

Petugas Kepolisian kembali mensterilkan lokasi ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, sekitar pukul 08.30 WIB, setelah sekitar pukul 05.00 WIB garis polisi dilepas.

Aparat menemukan bahan bukti baru berupa dua buku telepon di dekat lokasi kejadian, karenanya TKP kembali disterilkan dengan radius 20 meter.

Dalam pemberitaan sebelumnya, warga memadati lokasi ledakan bom sejak pagi karena tidak ada garis kepolisian yang terpasang maupun polisi yang berjaga. Menurut pantauan Tirto sekitar pukul 06:30 WIB tadi, warga malah bisa sampai mendekat ke area halte TransJakarta Kampung Melayu, yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP).

"Ini ramainya warga sudah dari pagi. Sekitar pukul 05:00 WIB ada kali," ucap salah seorang petugas di halte TransJakarta bernama Patmudi.

Akan tetapi, selang setengah jam kemudian, akses untuk berada di jalan masuk ke halte ditutup.

"Saya juga bingung ini, soalnya semalem itu ada garis kepolisian, tapi pagi ini udah nggak ada. Warga tadi udah ramai di sini, daging ditusuk-tusuk, pada banyak yang kepo," ujar salah seorang petugas keamanan halte, Paulus.

Ledakan bom yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) malam tersebut menyebabkan 15 orang korban, yang terdiri dari 2 orang diduga pelaku, 3 anggota polri gugur dalam tugas, sebanyak 5 anggota polri dan 5 warga sipil luka-luka.

Saat ini korban luka masih dirawat di RS Premier Jatinegara, RS Polri, dan RS Hermina. Sementara, ketiga anggota yang meninggal adalah Bripda Taufan, Bripda Ridho dan Bripda Adinata.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul membenarkan terjadi dua ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017). Perbedaan jarak lokasi bom kedua yang meledak sekitar lima menit setelah yang pertama pada pukul 21.00 WIB, hanya sekitar 10 hingga 12 meter.

Pihak kepolisian, lanjutnya, telah selesai melakukan olah TKP sekitar pukul 05.00 WIB, dan mengumpulkan beberapa informasi dan bukti dari para saksi serta komponen atau bagian serpihan bom.

Pihak kepolisian menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Selain itu, ia mengatakan akan melakukan pengamatan rekaman CCTV yang sudah diserahkan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Berdasarkan dari rekaman CCTV, menurut Martinus, kepolisian akan mencoba menganalisisnya untuk memperoleh gambaran utuh sebelum dan sesaat setelah kejadian. Dari situ diharapkan dapat diketahui apakah ini disengaja atau direncanakan dilakukan di tempat umum, dan apakah benar hanya dua pelaku saja atau ada pihak lain yang terlibat.

Ia meminta masyarakat tetap tenang, beraktivitas seperti biasa. Jika menemukan hal mencurigakan masyarakat diminta untuk segera melapor ke pihak kepolisian, karena ini akan menambah informasi untuk melakukan tindakan yang diperlukan.

Baca juga artikel terkait BOM KAMPUNG MELAYU atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra