tirto.id - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M. Iriawan mengakui telah mengeluarkan imbauan larangan takbir keliling di malam Hari Raya Idul Fitri. Ia khawatir acara takbir keliling berpotensi mengganggu keselamatan masyarakat. Selain itu, ia juga khawatir umat Islam justru tidak bisa melaksanakan takbiran akibat situasi yang tidak terduga.
“Tidak usah takbir keliling. Karena pertama, khawatir terjadi kecelakaan, terjadi gesekan tengah jalan, kemacetan. Toh, besoknya akan bersama-sama melaksanakan hari raya Idul Fitri. Jadi di masjid saja,” kata Iriawan, di silang Monas, Jakarta, Senin (19/6/2017).
Mantan Kapolda Jawa Barat ini menilai, masyarakat cukup melakukan takbiran di masjid. Menurut dia, takbir keliling tidak hanya memicu kecelakaan, gesekan, dan kemacetan, tetapi juga buang-buang energi.
"Lebih baik buat beli ketupat, pakai opor kan?" ujar Iriawan.
Iriawan menambahkan, mereka tidak mempermasalahkan apabila ada orang yang ngotot melakukan takbir keliling. Namun, ia optimistis masyarakat akan mengikuti imbauannya.
"Kan kami suda beri imbauan. Tapi Insyaallah dengan imbauan saya, akan dimengerti sama yang melaksanakan takbir pada malam nanti," jelas Iriawan.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengeluarkan surat imbauan Kamtibnas takbir malam Idul Fitri 1438/2017. Surat tersebut meminta masyarakat di wilayah Metro Jaya untuk tidak melakukan takbir keliling pada malam Idul Fitri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, mereka mengeluarkan surat imbauan bukan untuk melarang takbiran, tetapi meminta masyarakat takbiran di lingkungan masing-masing.
"Bukan larangan takbir keliling, tapi imbauan untuk takbir dilaksanakan di masjid atau musholla masing-masing lingkungannya," ujar Argo kepada awak media, Minggu (18/6/2017).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz