Menuju konten utama

PMI Manufaktur RI Turun, Airlangga: Saya Tidak Khawatir

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto tidak khawatir dengan penurunan (PMI) manufaktur Indonesia turun menjadi 50,3 pada Mei 2023.

PMI Manufaktur RI Turun, Airlangga: Saya Tidak Khawatir
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan dalam acara Penanaman Perdana Program Peremajaan Sawit Rakyat di Desa Parit Gajah, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/Rony Muharrman/rwa.

tirto.id - Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia turun ke level 50,3 pada Mei 2023 dari bulan sebelumnya mencapai 52,7. Laju ekspansi ini merupakan yang terendah sejak November 2022.

Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, penurunan PMI dipicu permintaan global yang melambat. PMI sendiri menjadi indikator ekonomi yang mencerminkan keyakinan para manajer bisnis di sektor manufaktur.

"PMI turun 5,03 karena permintaan global melambat," ujar Airlangga di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Sementara itu, dia tidak terlalu khawatir terkait penurunan tersebut. Sebab, Airlangga mengklaim perluasan pasar ekspor dan dampak perjanjian ekonomi komprehensif dengan sejumlah negara akan kembali mengungkit permintaan produksi, sehingga diharapkan akan meningkatkan PMI Manufaktur tanah air di sisa tahun 2023.

“Saya tak khawatir,” katanya.

Lebih lanjut, dia menuturkan pemerintah akan terus mencermati kondisi perekonomian global dan domestik yang berdampak pada permintaan terhadap ekonomi Indonesia. Dalam laporannya, Jingyi Pan, Economics Associate Director S&P Global Market Intelligence mengatakan perkembangan utama pada survei terkait PMI Indonesia adalah penurunan permintaan baru karena kondisi ekonomi domestik dan global yang lebih lemah dalam mempengaruhi permintaan baru.

Jingyi menjelaskan, sangat penting untuk memonitor seberapa tangguh penurunan permintaan terkini, karena hal ini akan mempengaruhi perkiraan pertumbuhan jangka pendek.

Pada sisi lain, kondisi permintaan yang lebih lemah menyebabkan tekanan harga bagi produsen Indonesia semakin berkurang.

“Yang artinya inflasi harga jual yang lebih lunak di sektor produksi barang, sehingga mencerminkan upaya Bank Indonesia dalam menurunkan tekanan inflasi melalui pengetatan kebijakan moneter,” kata Jingyi.

Baca juga artikel terkait PURCHASING MANAGERS INDEX PMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin