Menuju konten utama

PM Israel Netanyahu Sakit Apa dan Kondisi Terkininya

Benjamin Netanyahu menjalani operasi hernia pada Minggu, (31/3). Simak kondisi terakhir dan update rencana penutupan jaringan Al-Jazeera di Israel.

PM Israel Netanyahu Sakit Apa dan Kondisi Terkininya
Benjamin Netanyahu, mantan Perdana Menteri Israel dan ketua partai Likud, berbicara kepada para pendukungnya setelah hasil exit poll pertama untuk pemilihan Parlemen Israel di markas partainya di Yerusalem, Rabu, 2 November 2022. (Foto AP/Oren Ziv, File)

tirto.id - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan sudah keluar dari Rumah Sakit (RS) Hadassah Ein Kerem di Yerusalem, pada Selasa, sore hari, (2/4/2024).

Seperti diwartakan The Times of Israel, Netanyahu telah menjalani operasi hernia pada Minggu, (31/3). Operasi tersebut berjalan lancar dan ia dikatakan sudah pulih.

Sebagaimana pernyataan resmi kantor perdana menteri, PM Israel itu dalam kondisi cukup sehat. Selama berada di RS, Benjamin Netanyahu juga tetap mengadakan pertemuan serta menggelar konsultasi terkait pemerintahan.

Menurut Channel 12, Netanyahu seharusnya pulang pada hari Senin, (1/4), pagi hari, seperti penilaian tim dokter.

Berdasarkan sejumlah sumber, ia sempat memasang alat pacu jantung sejak tahun lalu. PM Israel Netanyahu dikaitkan dengan transient heart block yang mengancam jiwa hingga masalah konduksi jantung selama bertahun-tahun.

Kondisi Terkini Netanyahu & Apakah Al-Jazeera Ditutup di Israel

Pada Selasa, 2 April 2024, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan dirinya sudah keluar dari Rumah Sakit Hadassah-Ein Kerem.

"Saya sekarang keluar dari Rumah Sakit Hadassah-Ein Kerem, yang beberapa hari lalu menjadi kantor saya. Kami terus bekerja bahkan dari sini," ucap Netanyahu, seperti dikutip situs web kantor Perdana Menteri.

Ia menjelaskan, turut berterima kasih kepada tim dokter dan para medis yang telah sukses melakukan operasi hernia. Selain itu, Benjamin Netanyahu menguraikan rasa syukur kepada warga Israel yang telah berdoa atas kesembuhannya.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Profesor Pikarsky dan tim medis Hadassah-Ein Kerem yang luar biasa yang berhasil mengoperasi hernia saya," katanya.

"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada warga Israel yang telah mengirimkan doa terbaik untuk saya agar bisa sembuh. saya sedang dalam masa pemulihan," lanjut Netanyahu.

Namun, PM Israel Netanyahu menyayangkan terjadinya serangan yang dianggap tidak sengaja oleh pasukan Israel terhadap warga di Jalur Gaza.

"Kami sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan berhubungan dengan pemerintah. Kami akan melakukan segalanya untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut," terang Netanyahu.

Pada hari yang sama, kantor perdana menteri menjelaskan terkait perundingan dengan Hamas di bawah mediasi Mesir. Tim yang terdiri dari Mossad, ISA dan IDF itu dikatakan sudah pulang dari Kairo, Mesir, Selasa (2/4).

Mereka mengharapkan adanya tindakan tegas terhadap Hamas dan dilakukan upaya pembebasan sandera yang masih berada di bawah kendali kelompok militan Palestina itu.

Di lain sisi, AP News memberitakan Benjamin Netanyahu berencana segera menutup operasi jaringan berita Al Jazeera di Israel.

Netanyahu menilai kantor berita yang berpusat di Qatar itu sebagai sebuah "saluran teror" yang menyebarkan hasutan. Parlemen Israel dikabarkan sudah meloloskan undang-undang yang mengatur hal tersebut.

Al Jazeera merespon secara tegas dengan mengutuk keras undang-undang Israel yang berpotensi menutup jaringannya disana. Mereka menyebut pernyataan PM Israel Netanyahu sebagai sebuah kebohongan hingga mengancam keselamatan jurnalis Al Jazeera di seluruh dunia.

"Netanyahu tidak dapat menemukan pembenaran untuk disampaikan kepada dunia atas serangan yang terus menerus terhadap Al Jazeera dan kebebasan pers, kecuali menyajikan kebohongan baru dan fitnah yang menghasut terhadap jaringan dan hak-hak karyawannya," bunyi pernyataan Al Jazeera Media Network.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra