Menuju konten utama
Peneliti IESR:

PLN Sulit Normalkan Listrik Padam Bisa Jadi Akibat Jaringan Rusak

PT PLN (Persero) kesulitan untuk menormalkan jaringan listrik di sebagian di Pulau Jawa karena ada masalah di jaringan listrik dari pembangkit di kawasan Jawa Timur ke Jawa Barat dan Jakarta.

PLN Sulit Normalkan Listrik Padam Bisa Jadi Akibat Jaringan Rusak
Ilustrasi PLN. foto/istockphoto.

tirto.id - Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa menjelaskan, PT PLN (Persero) kesulitan untuk menormalkan jaringan listrik di sebagian di Pulau Jawa karena ada masalah di jaringan listrik dari pembangkit di kawasan Jawa Timur ke Jawa Barat dan Jakarta.

"Kemarin itu bukan gangguan di pembangkit listriknya sebenarnya. Kemarin itu gangguannya sejauh ini dari informasi yang ada di sistem transmisi. Jadi kalau menurut PLN itu kan ada kemarin siang terjadi gangguan di transmisi 500 kV di segmen Pemalang-Ungaran, karena ada gangguan maka sistem transmisi itu tidak dapat dioperasikan," jelas dia kepada reporter Tirto, Senin (5/8/2019).

Ia menjelaskan, jika ada masalah dari sistem pembangkitnya, maka pemadaman tak akan terjadi selama berjam-jam. Fabby mengutarakan PLN harus mencari kerusakan jaringan di sebelah mana yang membuat jaringan listrik dari timur ke barat bermasalah.

"Karena tidak dapat beroperasi, maka pembangkit daya dari pembangkit-pembangkit di daerah timur yaitu di daerah Paiton itu tidak bisa ditransfer ke bagian barat, dalam hal ini Jawa Barat, Banten, Jakarta, di mana beban listriknya lebih tinggi di sana," papar dia.

Pembangkit listrik dari Jawa Timur, kata Fabby, menyuplai sebagian besar untuk kebutuhan listrik di Jawa Barat dan Jabodetabek.

Sementara sebagian pembangkit ada di kawasan Barat. Ketika jaringan listrik di Jawa Timur bermasalah, pembangkit listrik di Barat mengalami drop karena daya listrik dari pembangkit di wilayah barat tidak bisa menyuplai kebutuhan listrik yang tinggi di Jabar dan Jabodetabek.

"Karena ini tidak bisa ditransfer, terjadi di bagian barat itu terjadi over demand, karena demandnya lebih, pasokannya enggak cukup, maka terjadi pemutusan beban. Pemutusan beban itu kemudian diikuti dengan trip-nya [mengalami gangguan] pembangkit-pembangkit yang ada di sistem Jawa, Bali," beber dia.

Ia menjelaskan, permasalahan ini memang dipicu karena kegagalan transmisi lalu kemudian pembangkit mengalami gangguan, bukan karena pembangkitnya yang rusak.

"Bukan Jakarta saja, kemarin itu terjadi di Jakarta, Jabodetabek, Jawa Tengah sebagian, sebagian Jawa Timur. Cukup luas, sebenarnya hampir sebagian besar sistem Jawa-Bali mengalami masalah," beber dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, kerusakan dari jaringan listrik bisa terjadi karena berbagai faktor. Beberapa diantaranya, yaitu karena adanya permasalahan transmisi di jalan tol.

"Jalur transmisi ada di jalan tol, di situ listrik dialirkan, begitu jalan tolnya mengalami gangguan listriknya enggak bisa dialirkan melalui jalur itu. Harus dialirkan melalui jalur lain. Nah, jalur tapi kita ini kan 500 kV di selatan dan 150 kV di utara, [sedangkan] 150 kV di utara ini kan juga penuh, jadi enggak bisa serta merta dipindahin jalurnya ke 150 kV, harus perlahan-pelan untuk pengalihan jalur, sehingga listriknya bisa dialihkan lagi ke beban, atau pelanggan listrik," terang dia.

Sementara itu, ada juga beberapa faktor lain, seperti terjadi overload transmisi. Ia menjelaskan, jika terjadi gangguan di gardu tegangan tinggi mengalami ke dalam juga bisa jadi salah satu faktor.

"Faktornya juga banyak, karena komponen, karena ada kerusakan, sistem operasinya mengalami gangguan bisa saja, ada gangguan bencana alam misalnya, kalau ada gempa bumi besar, kemudian ada gangguan transmisi, bisa saja ada gangguan petir sehingga korslet, bisa aja, Cuma kan faktor ini kan yang kita belum tahu apa penyebab di saluran 500 kV Ungaran-Pemalang," tandas dia.

Baca juga artikel terkait MATI LISTRIK atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri