Menuju konten utama

Plastik Kemasan Makan Siang Gratis Ancaman Baru bagi Lingkungan

Abdul Ghofar menilai wacana Gibran itu akan menjadi ancaman baru bagi lingkungan hidup.

Plastik Kemasan Makan Siang Gratis Ancaman Baru bagi Lingkungan
Siswa membuka tutup kemasan makanan bergizi gratis saat simulasi program makan siang gratis di SD Negeri Tugu, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/7/2024). Ratusan siswa dari tiga SD Negeri di Solo yang menjadi sasaran program akan mendapat kiriman makanan bergizi setiap hari selama simulasi fase pertama program makan bergizi gratis berlangsung dari 25 Juli 2024 hingga 8 Agustus 2024. ANTARAFOTO/Maulana Surya/rwa.

tirto.id - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) mengkritisi wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, yang berencana menggunakan kemasan plastik untuk makanan bergizi gratis.

Manajer Kampanye Polusi dan Urban Walhi, Abdul Ghofar, menilai wacana Gibran itu akan menjadi ancaman baru bagi lingkungan hidup.

"Ini akan menjadi ancaman baru bagi lingkungan hidup," kata Abdul saat dihubungi Tirto, Senin (29/7/2024).

Abdul mengatakan plastik merupakan salah satu sampah terbesar di Indonesia selain sisa makanan. Ia mengatakan bila program ini tidak dikelola dengan baik akan menjadi kombinasi yang dapat meningkatkan komposisi dua jenis sampah terbesar.

"Sampah terbesar pertama sampah sisa makanan, kemudian plastik, angkanya 18-19 persen. Jadi, program ini dengan kemasan plastik punya dampak tinggi terhadap lingkungan," ucap Abdul.

Lebih lanjut, Abdul mengatakan sampah sisa makan menghasilkan metana yang berdampak pada krisis lingkungan, sedangkan plastik sangat sulit diurai dan berdampak ke tubuh manusia.

"Jadi, memperburuk situasi lingkungan hidup kita terutama untuk dua jenis sampah itu," kata Abdul.

Walhi, kata dia, sejak awal telah mengkritisi program unggulan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto-Gibran itu. Sebab, program itu dinilai mengancam lingkungan.

"Kami melihat ini masalah baru," tutur Abdul.

Abdul kemudian menyinggung Gibran perihal penggunaan botol plastik saat debat cawapres. Konon, Gibran menjawab Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan mempertanyakan komitmen Cak Imin soal lingkungan hidup karena menggunakan botol plastik saat debat.

Gibran mencontohkan dirinya dan pasangan lain yang tidak menggunakan botol plastik saat debat. Abdul mengatakan saat itu Gibran terkesan si paling lingkungan, tetapi kini lupa dengan komitmennya.

Ia meminta putra sulung Presiden Jokowi itu mengingat kembali aksinya pada debat cawapres. "Gibran perlu me-refer kembali proses yang dia lakukan saat debat cawapres yang mengatakan isu lingkungan itu penting," tutup Abdul Gofar.

Baca juga artikel terkait PROGRAM MAKAN GRATIS atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang