Menuju konten utama

PKS Tawarkan Nama Anies-Aher Kandidat Alternatif di Pilpres 2019

"Anies-Aher bisa jadi opsi alternatif di tengah kebuntuan," kata Suhud Aliyudin.

PKS Tawarkan Nama Anies-Aher Kandidat Alternatif di Pilpres 2019
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku telah menawarkan nama pasangan Anies Baswedan-Ahmad Heryawan ke sejumlah parpol untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden alternatif di pemilu 2019.

Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyudin berkata, nama Anies-Aher ditawarkan karena partainya melihat ada kemungkinan perubahan peta koalisi jelang pemilu. Selama ini, PKS kerap disebut akan berkoalisi dengan PAN dan Gerindra di pemilu 2019.

"Anies-Aher bisa jadi opsi alternatif di tengah kebuntuan. Karena kami lihat ini akan ada perubahan konstelasi ya. Mungkin hubungan kami dengan Prabowo (Ketua Umum Gerindra) masih ditentukan pekan ini atau 2-3 hari ini," kata Suhud di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (28/7/2018).

Menurut Suhud, PKS akan menentukan sikap ihwal koalisi di pemilu 2019 maksimal 30 Juli mendatang. Jika pernyataannya terbukti, maka keputusan PKS direncanakan keluar setelah pimpinan partai itu bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (30/7/2018).

PKS memiliki alasan menawarkan nama Anies-Aher sebagai pasangan alternatif untuk pemilu. Suhud berkata, Anies adalah sosok yang bisa diterima semua kalangan. Namanya juga kerap dibicarakan di internal PKS.

Rencana PKS mengusung Anies-Aher jika batal berkoalisi dengan Gerindra juga disebutnya sudah dibicarakan dengan Gubernur DKI Jakarta itu. Menurut Suhud, 1-2 pekan terakhir PKS kerap menanyakan kesiapan Anies menjadi capres.

"Tapi memang beliau itu cenderung untuk mengurus DKI. Kedua, ada PP yang keluar baru-baru ini [ihwal izin presiden jika kepala daerah hendak menjadi capres/cawapres]. Izin itu menjadi penghalang dan penghambat untuk Anies bisa maju," kata Suhud.

Sejumlah elite PKS menunjukkan gesture "tidak nyaman" usai Prabowo bertemu SBY, Rabu (24/7/2018). Mereka bahkan mengingatkan Prabowo tentang kesetiaan dalam membangun koalisi.

Ketua DPP PKS Ledia Hanifah sempat memberi pernyataan kepada Tirto pada 16 Juli 2018 yang mengingatkan kembali komitmen bahwa formasi di Pilgub Jabar 2018 akan berlanjut di Pilpres 2019.

Anggota Majelis Syuro PKS Tifatul Sembiring juga ikut berkomentar. Menurutnya, PKS adalah parpol paling setia menemani Gerindra berjuang sejak 2014 sampai saat ini.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora