tirto.id -
Mustafa keluar dari tempat rapat di kediaman salah satu kader Gerindra, di Jalan Kemang V nomor 11 A bersama Wasekjen PKS, Abdul Hakim. Raut wajah keduanya tampak masam dan terburu-buru memasuki mobil, seperti sedang menghindari wartawan.
Namun, akhirnya wartawan bisa menghambat laju mobil mereka dan meminta mereka memberikan pernyataan. Tak banyak yang disampaikan Mustafa. Dari dalam mobil, ia berteriak, "Kami tetap bersama hasil Ijtima Ulama. Pokoknya kami bersama rakyat dan ulama."
Pernyataan tersebut disampaikan guna menjawab pertanyaan wartawan, apakah dibahas pula mengenai nama cawapres pendamping Prabowo. Namun, saat ditanya mengenai hal lain, ia tak menjawab dan hanya berkata, "Sudah ya sudah. Besok lagi."
Mobil Mustafa kemudian melaju pelan mencoba menghindari wartawan.
"Pak, kok keluar duluan, apa enggak deal soal Ijtima Ulama?" salah seorang wartawan berteriak.
"Enggak. Enggak ada begitu. Biasa saja," kata Mustafa sambil berteriak pula.
Hadir pula dalam rapat ini Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, Sekjen PAN Eddy Soeparno dan Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan. Mereka keluar dari tempat rapat dalam waktu yang berbeda-beda.
Eddy keluar 15 menit setelah Mustafa. Disusul Hinca 10 menit kemudian. Terakhir, Muzani sekitar pukul 11 malam. Tidak diketahui secara pasti kapan rapat berakhir.
Menurut Eddy, hasil rapat malam ini akan disampaikan kepada ketua-ketua umum keempat partai untuk ditindaklanjuti dalam pertemuan selanjutnya.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri