tirto.id - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid membantah akan bergabung ke Koalisi Indonesia Raya bersama Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKS, kata Kholid mengklaim sudah solid bersama Partai Nasdem dan Partai Demokrat dan tinggal menunggu waktu untuk deklarasi.
"PKS masih on the track bersama Nasdem dan Demokrat dalam Koalisi Perubahan. Sudah ada banyak hal yang kami sepakati, jadi akan fokus kami tuntaskan," kata Kholid saat dihubungi Tirto pada Kamis (11/10/2022).
Meski sudah membangun koalisi secara khusus dengan Partai Demokrat dan Nasdem, namun PKS tidak menutup komunikasi dengan partai lain. Termasuk dengan PKB dan Gerindra.
"Kalau komunikasi politik PKS terus jalin hubungan baik dengan semua partai politik. Karena kita harus luwes dalam berkomunikasi. Semangat kita adalah kebangsaan," ujarnya.
Secara terpisah, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan PKS dan Demokrat akan segera merapat ke Nasdem. Karena saat ini satu-satunya partai yang tegas mendeklarasikan dirinya sebagai capres baru Nasdem.
"Sekarang kita Nasdem, Insya Allah dua partai lainnya akan bersama kita. PKS bersiap, Demokrat bersiap dan nanti kita akan berjalan bersama," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyebut ada kemungkinan PKS untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Raya (KIR) bersama Gerindra. Jazilul mengungkapkan bahwa komunikasi dengan PKS berjalan intens untuk membangun koalisi.
"Soal PKS, kami dari PKB-Gerindra sepakat untuk menambah koalisi," kata Jazilul pada Rabu (9/11/2022).
Dirinya menjelaskan bahwa koalisi yang ada saat ini masih belum memiliki arah yang jelas. Baik koalisinya dengan Gerindra, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri Golkar, PAN dan PPP serta koalisi pendukung Anies yang terdiri Nasdem, Demokrat dan PKS.
"Saat ini sejumlah koalisi masih terasa gamang. Kegamangan tidak hanya dilihat dari kubu koalisi pendukung Anies. Oleh karenanya jangan sampai kita gamang," terangnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto