Menuju konten utama

Nasdem Mendekat ke Prabowo-Gibran, Narasi Perubahan Cuma Gimik?

Menurut Kunto Adi Wibowo, Surya Paloh adalah salah satu alumni Partai Golkar yang kerap mampu memanfaatkan momentum demi meraih keuntungan. 

Nasdem Mendekat ke Prabowo-Gibran, Narasi Perubahan Cuma Gimik?
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) saat memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (22/3/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

tirto.id - Koalisi Perubahan mulai berubah setelah putusan MK soal sengketa Pilpres 2024. Partai Nasdem sebagai pengusung utama Anies Baswedan mulai membuka peluang untuk merapat ke Koalisi Indonesia Maju.

Menurut Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, opsi masuk kabinet Prabowo-Gibran tidak masalah selama demi kepentingan bangsa.

"Nggak apa-apa untuk Indonesia lebih baik, dengan spirit dan semangat apa yang bisa kita lakukan hari ini," kata Surya Paloh di Kantor Partai Nasdem, Senin (22/4/2024).

Menurut Surya Paloh, Nasdem harus bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran karena Indonesia membutuhkan persatuan. Bila Nasdem tak tergabung ke kubu pemerintahan mendatang, kata Paloh, maka yang terancam adalah stabilitas dan persatuan nasional.

"Salah satu modal terbesar yang dipahami Nasdem adalah menjaga stabilitas nasional. Kalau ini tidak mampu, saya pikir ini ancama bagi kita semua sebagai suatu bangsa," ungkap mantan kader Partai Golkar itu.

Paloh bahkan menyebut upaya untuk melakukan hak angket di parlemen sebagai aksi yang tidak lagi masuk pertimbangan Partai Nasdem. Ia menilai, hak angket tidak lagi berpengaruh, apalagi sudah ada hasil sengketa PHPU.

"Sejujurnya membuat hak angket sudah tidak up to date lagi untuk kondisi hari ini, itu menurut Nasdem,” ujarnya di Kantor DPP Partai Nasdem, Senin (22/4/2024).

Menurutnya, ide untuk hak angket terhadap dugaan kecurangan pemilu telah usang karena esensinya sudah jauh dari apa yang diharapkan olehnya.

"Dan satu proses perjalanan minute by minute, waktu ke waktu, hari ke hari, saya mengira esensi hak angket sudah jauh dari harapan kita bersama," ujarnya.

Sikap Surya Paloh berbeda dengan koleganya di Koalisi Perubahan. Setelah putusan MK, PKB menyatakan masih berpikir untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Dewan Syuro minta waktu untuk diskusi, dilanjutkan besok dan lusa. Oleh karena itu pada posisi ini kami akan terus menampung semua pemikiran dan perkembangan komunikasi internal dan eksternal," kata Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat konferensi pers di Kantor PKB, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Ia menyebut PKB telah melakukan rapat penyampaian laporan lengkap seluruh proses pilpres, sejak pencarian koalisi hingga keputusan bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo-Gibran.

Pertemuan Anies dengan petinggi partai Koalisi Perubahan

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kedua kiri) bersama Cawapres sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan), dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan sesuai menggelar pertemuan dengan pimpinan parpol Koalisi Perubahan di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (23/02/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.

Meski belum menentukan langkah berikutnya, namun Muhaimin mengklaim narasi perubahan tetap masih dipegang.

"Terjadi berbagai pandangan yang berbeda-beda, sangat seru, bahkan dinamis [dalam rapat]. Kita yang penting menyimpulkan bahwa kita berkomitmen terus memperjuangkan perubahan. Soal di dalam atau di luar [pemerintahan] diskusi masih berlanjut," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin menyampaikan bahwa Koalisi Perubahan dari awal kontestasi Pilpres 2024 secara target hingga fungsinya sudah selesai. Namun, dia berharap dapat terus bekerja sama dengan partai-partai dalam koalisi tersebut.

"Koalisi Perubahan secara target, tujuan, dan fungsi sudah selesai. Tetapi secara kerja sama tentu PKB berharap dapat terus bekerja sama dengan Nasdem, dengan PKS, dan dengan partai mana pun," tutur mantan Menakertrans itu.

Gerakan Perubahan Nasdem Hanya Gimik?

Analis sosio-politik ISESS, Musfi Romdoni, menyebut langkah Nasdem yang kemungkinan merapat ke Koalisi Indonesia Maju sebagai sesuatu yang terprediksi. Hal ini karena Nasdem yang tidak punya riwayat sebagai oposisi seperti PKS atau PDIP.

"Kedua, banyak yang menyebut faktor karakter Surya Paloh. Sebagai pebisnis, logika dia adalah meraih keuntungan dan atau menghindari kerugian. Jika Paloh menggunakan logika bisnisnya, dia pasti akan memilih merapat ke pemerintahan," kata Musfi, Selasa (23/4/2024).

Menurutnya, semangat perubahan dan oposisi Nasdem terhadap semangat itu yang menjadi permasalahan selama ini.

"Lalu, apakah itu menunjukkan jargon perubahan adalah gimik politik? Ini pertanyaan yang kadang menjebak. Karena begini, semua jargon politik itu gimik untuk meraup suara. Dan praktik pemasaran politik dalam demokrasi ya memang seperti itu. Partai politik dan politikus berlomba-lomba mengeluarkan jargon dan gimik untuk meraup suara dan simpati publik," kata Musfi.

Ia menerangkan, demokrasi adalah pentas yang membuat aktornya berlomba untuk dilirik publik. Ia menganalogikan panggung demokrasi mirip beauty contest alias kontes kecantikan.

"Kalau ternyata setelah kalah di pilpres Nasdem memutuskan untuk bergabung ke pemerintahan, saya kira itu adalah kalkulasi politik yang berbeda. Penggunaan jargon didasarkan pada kalkulasi elektoral," kata Musfi.

"Nasdem menggunakan jargon perubahan untuk meningkatkan perolehan suara. Sedangkan keputusan gabung pemerintah adalah kalkulasi kekuasaan. Nasdem harus memilih posisi untuk mempertahankan kekuasaan. Ini adalah kelaziman politik praktis," tambahnya.

Analis politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, juga sudah memprediksi manuver Nasdem yang ingin merapat ke koalisi Prabowo-Gibran setelah hasil quick count Pilpres 2024.

Konpers Muhaimin Iskandar

Konferensi Pers Muhaimin Iskandar saat di Kantor PKB, Jakarta Pusat. tirto.id/Faesal Mubarok

Hal itu tidak lepas dari upaya Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi, maupun pertemuan dengan Prabowo Subianto tidak lama setelah itu.

"Menurut saya gelagat Nasdem untuk gabung ke Koalisi Indonesia Maju sudah kelihatan dari awal-awal bahkan lima hari setelah pemilu,” ujarnya.

Kunto mengatakan, Nasdem pada akhirnya ingin mendapatkan kue kekuasaan. Maka itu, menurutnya, semangat perubahan dan oposisi yang dijual selama kampanye kemarin pencitraan belaka. Hanya lipstik.

Narasi perubahan mungkin dipercaya oleh calon presiden (Anies Baswedan) maupun calon wakil presiden (Muhaimin Iskandar). Akan tetapi, dalam kacamata Kunto, Surya Paloh lebih mengejar perubahan suara partainya agar semakin besar.

Menurutnya, logika Surya Paloh bisa dipahami secara politik. Kunto mengingatkan bahwa Surya Paloh adalah alumni Partai Golkar yang kerap mampu memanfaatkan momentum demi meraih keuntungan.

"Kalau kita lihat bagaimana elite-elite partai yang lahir dari rahim Golkar setelah Orde Baru, masih ada semacam meneruskan nilai-nilai oportunistik dan akhirnya kita bisa membaca elite politik kita lebih oportunis, lebih bisa memanfaatkan kesempatan, peluang, untuk bisa mendapatkan kue kekuasaan itu," kata Kunto.

Terbaru, usai bertemu dengan PKB--meski sinyal untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju kian kuat--Surya Paloh masih sempat berkata bahwa PKB dan Nasdem tidak serta-merta masuk dalam pemerintahan Prabowo mendatang.

"Jadi dalam hal ini kami juga bersepakat, pemerintahan baru yang dipimpin oleh Mas Prabowo dan Gibran harus bisa mendapat apresiasi, kesempatan untuk menjalankan roda administrasi pemerintahan. [Meski demikian] tidak automatically kami memutuskan berada dalam pemerintahan atau berada di luar pemerintahan," kata Paloh di Nasdem Tower, Selasa.

Ia menambahkan, mereka sepakat pemerintah mendatang memerlukan uluran tangan, memerlukan dukungan, karena situasi dan ancaman yang dihadapi bukan ancaman yang biasa saja.

“Dalam prediksi kami, [kita] akan mengalami lagi berbagai masalah yang cukup kompleks di dalam upaya kita meneruskan jalannya pembangunan negeri ini, maka mempertahankan dan menjaga objektivitas stabilitas nasional adalah prioritas utama bagi Nasdem maupun PKB," tutur Paloh.

Baca juga artikel terkait KOALISI PERUBAHAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Irfan Teguh Pribadi