Menuju konten utama

PKS: Ada Pihak yang Halangi Kursi Wagub DKI Agar Tetap Kosong

Soal kursi Wagub DKI, PKS menegaskan ada pihak yang sengaja menghalangi agar posisi Wagub DKI Jakarta tidak terisi hingga saat ini.

PKS: Ada Pihak yang Halangi Kursi Wagub DKI Agar Tetap Kosong
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil . ANTARA FOTO/Rahmad

tirto.id - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil menyebutkan, ada pihak yang menghalangi kursi DKI dua terisi sejak kursi tersebut kosong ditinggalkan Sandiaga Uno untuk maju menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

"Sepertinya ada upaya untuk membolak-balikan sesuatu yang sudah diatur, sesuatu yang sudah disepakati," ujar dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Ia mengatakan, tampaknya ada satu kepentingan dari pihak yang punya wewenang untuk menghambat penempatan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang seharusnya menjadi hak PKS. Padahal, sejak awal telah disepakati kursi DKI 2 itu milik PKS.

"Seperti ada kekuatan untuk menghalang-halangi PKS menjadi wagub dampingi Anies," terang dia.

Ia menjelaskan, kosongnya kursi wagub DKI berdampak pada kinerja Anies Baswedan. Seperti apa yang ia lihat, Anies Baswedan tampak tidak konsentrasi dalam menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Sekarang tidak berkonsentrasi penuh, ini sangat disayangkan loh. Yang disayangkan warga DKI, karena tidak punya wagub yang bisa membantu upaya percepatan pembangunan di DKI tidak pincang. Ini merugikan masyarakat di DKI," jelas dia.

Ia berharap, pengurus PKS di DKI Jakarta bisa berusaha membangun komunikasi politik yang ada di DPRD DKI, sehingga hambatan dari penempatan posisi DKI II oleh kader PKS tidak terhambat.

"Diharapkan ada komunikasi lah agar kecenderungan menggagalkan ini [Kuri DKI II] bisa hilang. Sayang Pak Anies memimpin DKI sendiri tidak ada teman. Padahal dia bisa lebih konsentrasi bila ada wakilnya," jelas dia.

Ia pun berharap, sebelum tahun ini berakhir, kursi kosong Wagub DKI sudah diisi.

"Semoga di periode ini sudah terisi ya. Kami [PKS] tidak tahu persis tapi yang pasti ada upaya. Kita tahu juga kenapa hal yang sudah tersusun rapi tadi berantakan. Ini yang kita khawatirkan, karena kalau terus terjadi akan merusak harmonisasi yang selama ini sudah terbangun di DPRD DKI," tandas dia.

Sebelumnya, partai pengusung sudah mengajukan dua nama ke DPRD DKI Jakarta untuk posisi Wagub DKI menggantikan Sandiaga Uno, yakni Mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, dan Sekretaris DPW PKS Agung Yulianto.

Baca juga artikel terkait PEMILIHAN WAGUB DKI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Politik
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Dhita Koesno