tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa koalisi partainya dengan Gerindra belum sepakat mengenai pembahasan posisi capres dan cawapres. Muhaimin menyebut hal itu hanya perkara teknis yang bisa dibahas dalam agenda selanjutnya.
"Soal siapa dan bagaimana posisi-posisi, itu bagian teknis saja yang penting ada tekad untuk secara bersama-sama memperbaiki Indonesia menjadi lebih baik," kata Muhaimin Iskandar dalam rilis tertulis dikutip Kamis (4/8/2022).
Dirinya menyampaikan bahwa tahapan Pemilu masih panjang, sehingga proses diskusi masih terbuka. Termasuk kemungkinan melibatkan partai lain yang ingin bergabung dalam koalisi antara PKB dan Gerindra.
"Kita bisa membicarakan dan melibatkan partai-partai," ujarnya.
Muhaimin mengeklaim bahwa pihaknya sudah mengantongi restu dan izin dari Presiden Joko Widodo. Sehingga dirinya optimis ada dukungan kepadanya dan Gerindra bila maju menjadi pasangan capres dan cawapres.
"Pak Jokowi pasti mendukung semua calon. Presiden memang harus merestui semuanya," ungkapnya.
Salah satu bentuk upaya kedua partai ini menjalin kekompakan adalah dengan mendaftar ke KPU bersama pada 8 Agustus 2022 sebagai peserta Pemilu 2024.
"Insyaallah pada tanggal 8 nanti kita akan mendaftar sebagai partai politik peserta pemilu bersama Gerindra ke KPU," jelasnya.
Nantinya, setelah mendaftar bersama ke KPU, Gerindra dan PKB akan banyak melakukan agenda bersama sebagai wujud dari pengembangan proses pemenangan koalisi.
"Setelah mendaftar ke KPU bersama Gerindra nanti disusul beberapa event. Saya kira masih ada waktu 1,5 tahun kesempatan untuk mengajak semua partai-partai bersatu," terangnya.
Sebelumnya, PKB sempat berupaya menjalin koalisi dengan PKS. Namun koalisi yang sempat dinamakan 'Semut Merah' akhirnya bubar dan dikonfirmasi langsung oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
"Ya otomatis (terkait batalnya koalisi semut merah)," kata Syaikhu di Gedung Dakwah Muhammadiyah pada Jumat (29/7/2022).
Meski demikian, PKS menghormati pilihan PKB dalam sikap politiknya. Mereka tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut dan tetap berupaya untuk berhubungan baik dengan PKB.
"Tentu kita menghormati kalau ada partai-partai lain yang melakukan koalisi, kita menghormati," ujarnya.
Dirinya berharap dengan adanya banyak koalisi termasuk PKB dan Gerindra bisa memperbanyak capres dan cawapres saat Pemilu 2024.
"Kalau PKB dengan Gerindra kita hormati. Karena bagian dari politik dan demokrasi harus kita jaga bersama agar lebih banyak kandidat dalam kontestasi Pemilu 2024," jelasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky