tirto.id -
Dari pantauan Tirto, di sekitar rumah Nurdin di Jalan Mapala (belakang UNM) nomor 35, Makassar pagi tadi, beberapa mobil juga pengawal sudah bersiap. Begitu juga tuan rumah.
Sekitar pukul 08.00 WITA, Nurdin akan diantar dengan Alphard putih bernomor polisi DD 1205 RR. Ia berangkat menuju TPS pada pukul 08.30 WITA dari rumahnya.
Pengawalan dilakukan ketat oleh kepolisian. Menurut AKP Andi Syam, "Di sini 19 polisi di Azis [wakil Nurdin] 17, semula 37 petugas, namun 1 digeser menjadi Kapolsek."
Pukul 08.31, plat mobil Alpard putih sudah bersalin menjadi B 1635 EBC. Para pengawal bersiap. Pukul 08.46, Nurdin Halid yang kerap juga disapa NH dan istri sudah terlihat di pintu yang diapit dua guci besar. Tak lama, dia berjalan menuju mobil Alphard putih sambil melambaikan tangan ke arah media.
Begitu Alpard putih keluar, mobil voorijder polisi beriringan di depannya. Awak media kemudian membuntutinya ke TPS 1 Tidung Mariollo.
Tiba di TPS, sekitar pukul 08.55, NH disambut ala adat Bugis Makassar. Dengan tabuhan genderang dua laki-laki berbaju merah dan ikat kepala khas Makassar dan beberapa laki-laki bertombak (yang mata tajamnya tertutup) dengan pakaian sama.
Sambil berjalan ke TPS, NH dan istri tak lupa bersalaman dengan warga sekitar TPS. Ketua KPPS TPS 1 Tidung Mariollo, Yahya Denai, tak lupa beri sambutan.
NH dapat tempat duduk tunggu istimewa sebentar. Tak lama dia pun dapat kartu, lalu mencoblos.
"Insyaallah menang," kata Nurdin ini sekeluar dari TPS dengan disusul istrinya. Tabuhan genderang berbunyi usai Nurdin memberikan hak suara.
NH tak cepat-cepat menuju mobil, tapi berjalan santai sambil melayani warga berfoto dan tak jarang istri NH bersalaman dengan warga yang ditemui.
Penulis: Petrik Matanasi
Editor: Maya Saputri