tirto.id - Pasangan cagub dan cawagub Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman unggul dalam hitungan cepat (quick count) Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan LSI Denny JA di Pilgub Sulawesi Selatan (Sulsel) 2018. Pasangan nomor urut 3 ini mengalahkan Nurdin Halid dan Abd Aziz Qahhar Mudzakkar yang berada di posisi kedua.
Berdasarkan dua lembaga survei itu, paslon nomor urut 3 yang diusung koalisi PDIP, PAN, dan PKS ini memperoleh suara 43.2 persen (SMRC) dan 42.9 persen (LSI Denny JA) dari 100 persen suara yang masuk. Sementara Nurdin Halid-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar mendapat suara 28.9 persen (SMRC) dan 26.6 persen (LSI Denny JA).
Sedangkan pasangan nomor urut 4, yaitu Ichsan Yasin Limpo- Andi Mudzakkar atau yang akrab disapa Cakka memperoleh suara 18.2 persen (SMRC) dan 20.2 persen (LSI Denny JA). Di posisi buncit adalah pasangan nomor urut 2, Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo yang mendapat suara 9.8 persen (SMRC) dan 10.3 persen (LSI Denny JA).
Profil Para Kandidat
Pada gelaran pilkada serentak 2018 di Pilgub Sulsel ini, terdapat empat pasangan calon yang bersaing memperebutkan posisi kepala daerah. Berikut profil keempat kandidat yang bertarung memperebutkan sekitar 6.022.987 masyarakat Sulsel yang memiliki hak suara.
Nurdin Halid-Abd Aziz Qahhar Mudzakkar
Pasangan nomor urut 1 ini diusung oleh koalisi Partai Golkar, Nasdem, Hanura, PKB, dan PKPI. Sebelum maju sebagai cagub, Nurdin Halid dikenal sebagai seorang pengusaha dan politikus partai beringin. Nurdin pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 2003-2011 serta pernah menjabat anggota DPR RI dari Partai Golkar periode 1999-2004.
Pada 16 Juli 2004, Nurdin ditahan sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan gula impor ilegal. Ia juga pernah ditahan atas dugaan korupsi dalam distribusi minyak goreng. Akan tetapi, hampir setahun kemudian, tepatnya pada 16 Juni 2005, ia dinyatakan tidak bersalah atas tuduhan tersebut oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan dibebaskan.
Sementara pendamping Nurdin di Pilgub Sulsel 2018 yaitu Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar, pernah menjabat sebagai anggota DPD RI perwakilan Sulawesi Selatan tiga periode, yakni periode 2004–2009, 2009–2014, dan 2014–2019.
Agus Arifin Nu'mang-Tanribali Lamo
Pasangan nomor urut dua ini diusung koalisi Partai Gerindra, PBB, dan PPP. Sebelum maju sebagai cagub Sulsel, Nu'mang tercatat sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yang menjabat sejak 8 April 2008 hingga 15 Februari 2018.
Selain tercatat sebagai petahana, Nu'mang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan dari tahun 2003 hingga 2004 dan Ketua DPRD Sulawesi Selatan sejak 2004 hingga 2008.
Sementara pendamping Nu'mang, yaitu Tanribali Lamo adalah mantan perwira tinggi militer TNI Angkatan Darat dan pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik di bawah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tanribali merupakan anak dari mantan gubernur Sulawesi Selatan, Achmad Lamo.
Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman
Pasangan nomor urut 3 ini diusung oleh koalisi PDI Perjuangan, PAN, dan PKS. Selain diusung oleh tiga partai tersebut, pasangan ini juga didukung Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Cagub pasangan nomor urut tiga, Nurdin Abdullah sebelumnya menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bantaeng periode 2008-2013 dan periode 2013–2018. Pada Mei 2015, Nurdin menerima penghargaan "Tokoh Perubahan" dari surat kabar Republika bersama tiga pejabat daerah lainnya.
Sementara cawagubnya, yaitu Andi Sudirman Sulaiman adalah adik dari Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla periode 2014–2019.
Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar
Sementara pasangan nomor urut 4 merupakan satu-satunya kandidat yang maju lewat jalur perseorangan atau independen di Pilgub Sulsel 2018.
Sebelum maju sebagai cagub, Ichsan Yasin Limpo adalah Bupati Kabupaten Gowa periode 2005-2015. Ia juga adalah adik kandung dari Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo.
Pendamping Ichsan Yasin, adalah Andi Mudzakkar atau yang akrab disapa Cakka ini adalah adik dari Aziz Kahar Mudzakkar yang juga berpasangan dengan Nurdin Halid, dan kini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Keduanya merupakan tokoh di tanah Luwu dan sama-sama bertarung sehingga diprediksi suara basis akan terpecah bahkan tergerus mengingat perebutan suara pemilih akan semakin dinamis di wilayah Luwu Raya.
Editor: Abdul Aziz
