Menuju konten utama
Jelang Iduladha 2022

Peternak Ungkap Alasan Harga Sapi Kurban Terkerek Naik Sampai 40%

Harga hewan kurban diprediksi akan merangkak naik. Salah satu faktornya yaitu adanya biaya tambahan selama proses pemeriksaan hewan dan pengiriman.

Peternak Ungkap Alasan Harga Sapi Kurban Terkerek Naik Sampai 40%
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi menyerahkan sapi kurban dari Presiden Joko Widodo kepada Takmir Masjid Albantani Zainal Abidin di Serang, Banten, Rabu (22/8/2018). ANTARA FOTO/Weli Ayu Rejeki

tirto.id - Jelang Iduladha para peternak mulai membuka pemesan hewan kurban. Harganya diprediksi akan merangkak naik sekitar 30 hingga 40 persen dibanding tahun lalu.

Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta, Mufti Bangkit Sanjaya mengatakan, lonjakan harga hewan kurban tak terlepas dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang terjadi pada hewan kurban di Pulau Jawa.

"Tentu naik ya harga hewan kurban, dengan adanya zona itu merah kuning hijau itu sangat berpengaruh bahkan sampai zona kuning pun terdampak itu berpengaruh apalagi zona merah. Zona merah kan itu diberlakukan lockdown ya, sapi dari enemi itu dilarang dikirim ke luar butuh biaya pemeriksaan dan karantina," katanya kepada Tirto.id, Selasa (7/6/2022).

Dia menuturkan pasokan sapi ke Jakarta dan Surabaya saat sebagian besar dikirim dari Bali dan Nusa Tenggara Timur. Proses pemeriksaan hewan pun sudah termasuk biaya sebelum dikirim.

Mufti menjelaskan biaya PCR hewan dipatok Rp250.000 per hewan. Setelah itu para hewan ternak menunggu selama 3 hari untuk diangkut di Pelabuhan. Pengeluaran untuk pakan sekitar Rp25.000 per ternak. Setelah itu hewan yang sudah datang ke pelabuhan harus dikarantina selama 14 hari sebelum bisa dikirimkan ke penjual hewan kurban.

"Semua proses itu kan dikalikan berapa sapi yang kita kirimkan, nah ini yang memakan waktu sekitar sebulan yang membuat harga tinggi. Jadi enggak ada penurunan justru ada peningkatan harga 30-40 persen lah naiknya dibandingkan tahun lalu," kata dia.

Para petani juga dihantui rasa tidak tenang selama proses transit. Mereka takut di perjalanan hewan malah terkena wabah dan terpaksa tak jadi dijual untuk keperluan Iduladha tetapi langsung dialihkan ke Rumah Potong Hewan (RPH) dipatok dengan harga yang murah.

"Di DKI saja kemarin ada temuan Tangerang, Depok itu yang sudah lolos ya. Kemudian yang sudah lolos dari daerah kemudian masuk ke DKI. Ternyata kena wabah PMK, nah menyiasatinya seperti apa, kan semua nggak mau rugi nih akhirnya masuk ke RPH jadi daging konsumsi bukan untuk event kurban. Tapi itu harganya harus diturunin sama mereka, dari peternak itu kita beli murah. Misalnya harga karkas sekarang kan Rp110 ribu atau Rp120 ribu/kg," terang dia.

Sebagai informasi, sampai saat ini Kementan mencatat ada 16 provinsi yang ternaknya sudah terjangkit wabah PMK. yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.

Baca juga artikel terkait HARGA HEWAN KURBAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Intan Umbari Prihatin