tirto.id -
Hal ini disampaikan oleh Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait kepada Tirto.
Menurut Yohanes, penerbangan dari dan ke Palu dipantau langsung oleh Direktur AirNav. Sampai saat ini, penerbangan ke Palu dari Balikpapan dan Makassar terus dilakukan.
Meski ada informasi bahwa masyarakat memenuhi landasan pacu di Bandara Mutiara, Yohanes mengatakan pesawat masih bisa melakukan pendaratan. Namun, beberapa pesawat memilih putar haluan karena mendengar informasi tersebut.
"Betul ada penumpukan sampai tadi. Mereka baru melayani tadi tiga pesawat landing. Tapi memang ada juga tadi pesawat yang dengar kabar gitu balik ke Balikpapan nggak jadi landing," ujarnya.
Yohanes berharap apabila memang ada masyarakat yang memenuhi landasan udara untuk menyingkir. Meski memahami kekhawatiran mereka dan niat untuk mengungsi, tetapi kepadatan di landasan bisa mengganggu pasokan logistik yang datang dan malah menghambat proses evakuasi.
"Sekarang sih masih bisa dilalui buat landing. Tapi memang orang banyak sekali. Sampai tadi pagi sih yang terdaftar 50 penerbangan," katanya lagi.
Bagi yang ingin ikut evakuasi, Yohanes menjelaskan bahwa ada pesawat yang akan datang dan kembali dari bandar udara Makassar dan Balikpapan. Namun, mereka tidak bisa memilih rute evakuasi.
"Memang paling banyak dari dua bandara itu. Mereka yang mau evakuasi pasti diarahkan ke sana," tegasnya lagi.
Hingga sekarang, Bandara Mutiara masih terus beroperasi. Yohanes menegaskan tidak ada penghadangan oleh masyarakat meski ribuan warga berkumpul.
"Benar bahwa banyak masyarakat yang saat ini ada di bandara untuk dievakuasi. Namun tidak ada blokade untuk menghalangi proses penerbangan," katanya lagi. "Baru saja [13.56] Hercules bertolak dari Palu ke Makassar."
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri