Menuju konten utama

Pesan Prabowo ke Jokowi Soal Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mendukung kebijakan pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur dengan beberapa catatan yang harus dipenuhi pemerintah.

Pesan Prabowo ke Jokowi Soal Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Keputusan Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur (Penajam-Kutai) dinilai oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai tindakan yang tepat.

"Pada prinsipnya Prabowo Subianto dan Partai Gerindra setuju dilakukan pemindahan ibu kota dengan catatan," kata Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Jakarta, Selasa (27/8/2019).

Dahnil mengatakan bahwa Prabowo telah menyampaikan kepada seluruh anggota Fraksi Partai Gerindra bahwa usulan pemindahan ibu kota sudah menjadi usulan rencana jangka panjang yang menjadi usulan Gerindra sejak 2014.

Menurut Dahnil, Prabowo memiliki empat catatan terkait dengan pemindahan ibu kota, yakni pertama, kebijakan tersebut harus didasari dengan kajian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Kebijakan itu tidak grusa-grusu, dan menjadi program jangka panjang yang dipersiapkan dengan matang," ujarnya.

Catatan kedua, pemindahan ibu kota harus didasari dengan pandangan ekonomi biaya kesempatan atau opportunity cost selain tentu biaya keuangan atau financial cost yang pondasi dasarnya adalah prioritas. "Jangan sampai rencana tersebut mengabaikan masalah paling dasar lain," tambahnya.

Catatan ketiga, masalah paling dasar lain kapasitas negara menyelesaikan kemiskinan, pengangguran, dan kedaulatan ekonomi, seperti kedaulatan pangan, kedaulatan energi, serta pertahanan dan keamanan.

"Karena semua masalah di atas adalah masalah primer kita sebagai bangsa dan negara," ujarnya.

Catatan keempat, masih menurut Dahnil, pemindahan ibu kota. Selain memperhatikan prioritas, kesenjangan ekonomi, harus memperhatikan dampak sosial, budaya, dan politik bagi persatuan dan kesatuan NKRI.

Hal itu, menurut dia, karena pemindahan ibu kota tidak sekadar masalah ekonomi, tetapi ada masalah antropologis budaya dan masalah geopolitik, pertahanan, keamanan, serta masalah lingkungan hidup.

"Jadi, tidak boleh pandangan pemindahan ibu kota sekadar dilihat dari sisi ekonomi an sich," katanya.

Dahnil menegaskan bahwa Prabowo dan Gerindra mendukung segala upaya baik yang pro masa depan, bukan upaya abai masa depan.

Baca juga artikel terkait PEMINDAHAN IBU KOTA

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Agung DH