tirto.id - Intimidasi suporter PSM kepada pemain dan ofisial Persija saat official training jelang laga final Piala Indonesia di Makassar yang ditunda akhir pekan lalu bikin mereka kapok. Saat laga tunda leg 2 di Makassar dihelat, Selasa (6/8/2019) pekan depan pun kubu Macan Kemayoran berharap mendapat pengamanan yang lebih baik.
“Kenapa Persija minta hal itu, karena buat kami sepak bola ini harus mendapatkan tontonan yang menarik. Jadi sudah tidak musim lah rasanya bahwa pertandingan sepak bola, ada opsional, ada tambahan-tambahan tinju ribut dan sebagainya,” tutur CEO Persija, Ferry Paulus di Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019).
Pada Sabtu (27/7/2019) lalu bus yang ditumpangi pemain dan ofisial tim Persija dilempari batu oleh suporter. Akibat kejadian ini dua orang pemain dan satu ofisial tim terluka. Sehari sebelumnya, Macan Kemayoran juga mendapat intimidasi berupa suara petasan dan geberan motor di sekitar hotel tempat mereka menginap.
Belajar dari pengalaman tersebut, secara spesifik Ferry mendesak agar saat mobilisasi di Makassar nanti Panpel PSM menyediakan kendaraan taktis (rantis) untuk skuad Persija, sehingga keamanan para pemainnya lebih terjamin.
“Saya pikir karena tensinya masih sedemikian panas Persija menginginkan supaya mulai dari bandara, ke hotel, kemudian ke stadion, official training, sampai pulang ke hotel dan bandara kami menginginkan ada kendaraan ekstra dan menggunakan rantis,” jelas Ferry.
Jika tidak ada perubahan jadwal, maka kick-off PSM vs Persija Selasa (6/8/2019) mendatang bakal tetap berlangsung di Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Saat ini agregat menunjukkan 1-0 untuk kemenangan Persija.
Guna menggondol trofi ke Jakarta, Macan Kemayoran butuh minimal hasil imbang. Di sisi lain, PSM Makassar perlu menang dengan jarak minimal dua gol untuk memastikan diri sebagai juara.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Ibnu Azis