tirto.id - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menjelaskan langkah-langkah dari Kementerian Perhubungan dan jajarannya menjelang mudik lebaran pada Juni 2018 mendatang.
Langkah pertama yang dilakukan Budi adalah berkomunikasi dengan jajaran pemerintah provinsi/kota serta pihak kepolisian agar terjadi sinergitas yang baik.
"Usaha yang kami lakukan banyak sekali. Penting nomor satu keterlibatan stake holder. Polisi, Dishub itu harus totalitas dan bersinergitas," kata Budi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (14/03/2018).
Budi meminta kepada operator angkutan mudik untuk melakukan pengecekan yang ketat terhadap kendaraan yang layak jalan atau ramp check seperti yang tahun lalu dilakukan melalui instruksi Menteri Perhubungan Nomor IM 10 Tahun 2017 tentang Pemeriksaan Kelaikan Sarana Transportasi.
"Caranya macam-macam. Kami minta kepada terutama angkutan-angkutan umum memperbaiki kualifikasi. Dalam rangka memperbaiki itu, juga kami akan melakukan ramp chek. Yang lain tentu kami akan menambahkan rambu-rambu bagi tempat-tempat yang khusus yang memang potensial kecelakaan," ucap Budi Karya.
Selain itu Budi juga akan melalukan pengawasan ketat dengan angkutan wisata yang digunakan ketika libur lebaran tiba, sebab saat ini angkutan wisata kurang mendapatkan perhatian.
"Angkutan wisata itu kurang dapat kontrol dari kita semuanya. Oleh karenanya saya minta kepada Dishub untuk mengidentifikasi jumlah bus yang digunakan oleh angkutan wisata," tuturnya.
Terakhir, Kemenhub akan berkomunikasi dengan perusahaan dan jasa pengiriman yang menggunakan kendaraan truk dengan mendata setiap truk yang beroperasi dan memastikan agar kendaraan truk yang melintas pada mudik lebaran tidak menjadi biang kecelakaan.
"Karena kerap ditemukan beberapa saat lalu terjadi beberapa kecelakaan dan kita akan identifikasi jenis truk. Apa-apa yang menimbulkan suatu kecelakaan nah bersamaan dengan kita juga akan melakukan penegakan hukum terhadap truk yang overloaded," kata Budi.
Penulis: Naufal Mamduh
Editor: Dipna Videlia Putsanra