Menuju konten utama

Perkuat Kerja Sama Perdagangan, RI-Cina Teken Perjanjian BETC

Pembaruan BETC bermanfaat semakin meningkatkan kinerja perdagangan dan ekonomi Indonesia dan Cina.

Perkuat Kerja Sama Perdagangan, RI-Cina Teken Perjanjian BETC
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao, yang disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping menandatangani perjanjian BTEC di Bali, Rabu. (ANTARA/ HO Kementerian Perdagangan)

tirto.id - Indonesia dan Cina menandatangani persetujuan perluasan, pendalaman kerja sama bilateral ekonomi dan perdagangan Lebih Lanjut. Perjanjian the Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the People’s Republic of China on Further Expanding and Deepening Bilateral Economic and Trade Cooperation (BETC) dilakukan di sela perhelatan KTT G20.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao. Disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping.

“Penandatanganan BETC yang baru saja saya lakukan dengan Menteri Wang Wentao menandai babak baru upaya peningkatan kerja sama Indonesia dan Tiongkok," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dikutip dari Antara, Kamis (17/11/2022).

Zulhas menjelaskan pembaruan Persetujuan BETC pada tahun ini menunjukkan bukti nyata komitmen kedua negara untuk mengoptimalisasi potensi pasar sekaligus memperluas area kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi bilateral.

"Selain itu, BETC juga berfungsi sebagai payung pembentukan Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan,” bebernya.

BETC merupakan payung hukum kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Cina. Kedua negara sepakat untuk memperbarui Persetujuan BETC ini dikarenakan perjanjian BETC sebelumnya telah habis masa berlakunya pada April 2021.

Zulhas begitu sapaan akrabnya optimistis pembaruan BETC akan bermanfaat untuk semakin meningkatkan kinerja perdagangan dan ekonomi kedua negara. Lebih lanjut dia juga meyakini, upaya-upaya diskusi dalam kerangka BETC ini akan menjadi wadah untuk mengatasi berbagai isu perdagangan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran perdagangan kedua negara.

Cina merupakan mitra dagang nomor satu Indonesia baik dalam hal ekspor maupun impor. Pada periode Januari–September 2022, nilai ekspor Indonesia ke Cina mencapai 46,88 miliar dolar AS. Nilai tersebut meningkat 28,87 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai impor Indonesia dari Cina mencapai 50,67 miliar dolar AS atau meningkat 28,33 persen.

Sementara itu, total perdagangan Indonesia–Cina pada 2021 mencapai 109,99 miliar dolar AS, meningkat 54 persen dibandingkan 2020. Ekspor Indonesia ke Cina pada periode tersebut sebesar 53,76 miliar dolar AS, dan impor Indonesia dari Cina sebesar 56,22 miliar dolar AS.

Dengan ditandatanganinya persetujuan BETC, Zulkifli berharap nilai perdagangan dan kerja sama ekonomi kedua negara yang telah berjalan baik akan terus meningkat.

“Saya yakin penandatanganan persetujuan ini dapat semakin mempererat kerja sama kedua negara dan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dan Tiongkok,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait KERJA SAMA DAGANG

tirto.id - News
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin