tirto.id - Untuk dapat lolos ujian masuk universitas, seleksi pekerjaan dan beasiswa nasional maupun internasional, peserta yang mendaftar biasanya diharuskan memiliki skor tertentu dalam tes bahasa Inggris.
Syarat ini tentu dimaksudkan untuk mengukur seberapa mampu peserta seleksi dalam berkomunikasi memakai bahasa Inggris, baik lewat verbal maupun tulisan.
Di Indonesia, selama ini ada berbagai tes yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris seseorang. Di antara jenis tes kemampuan berbahasa Inggris yang paling umum adalah TOEFL, TOEIC, dan IELTS.
Setiap institusi, perusahaan dan universitas yang membuka seleksi sering mengajukan syarat skor yang berbeda-beda untuk ketiga jenis tes itu. Apa yang membuat ketiganya berbeda? Berikut ini adalah penjelasannya.
TOEFL (Test of English as Foreign Language)
TOEFL merupakan salah satu tes kemampuan Bahasa Inggris yang populer di Indonesia. Salah satu lembaga layanan kursus Bahasa Inggris, English First mendefinisikan TOEFL adalah ujian untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris dengan logat Amerika (non-native).
TOEFL biasanya dijadikan salah satu persyaratan bagi calon mahasiswa yang mendaftar universitas-universitas di Amerika Serikat dan Kanada. Tes TOEFL diselenggarakan ETS (Educational Testing Service), lembaga di Amerika Serikat. Peserta tes ini berasal dari seluruh dunia. Hasil tes TOEFL dapat berlaku selama dua tahun setelah nilai skor dikeluarkan.
Ada dua tipe tes TOEFL, yakni TOEFL ITP (Instituional Testing Program) dan TOEFL IBT (Internet Based Test). Dalam TOEFL ITP, skor tes akan bersifat institusional atau hanya berlaku pada institusi tertentu dan negara tertentu. Skor maksimal TOEFL ITP adalah 500 hingga 600.
Adapun kategori soal yang diujikan dalam TOEFL ITP antara lain Listening, Structure and Written Expression, dan Reading Comprehension. TOEFL ITP biasanya digunakan di negara-negara Asia.
Sementara itu, TOEFL IBT merupakan tes TOEFL dengan menggunakan CBT (Computer Base Test) di mana hasil tes akan langsung terhubung ke ETS melalui internet.
Skor maksimal TOEFL IBT adalah 120. Kategori yang diujikan dalam TOEFL IBT ialah reading, listening, speaking, dan writing.
Biaya untuk mengikuti TOEFL IBT cenderung lebih mahal dibanding TOEFL ITP yakni sekitar 190 Dollar AS atau setara sekitar Rp2,4 juta.
TOEIC (Test of English for International Communication)
TOEIC juga diselenggarakan oleh ETS. Tes ini dilakukan untuk mengukur kemampuan Bahasa Inggris khususnya untuk berkomunikasi. Sebagaimana dilansir Exam English, pertanyaan yang diujikan dalam TOEIC didasarkan pada komunikasi resmi di lingkungan internasional, seperti bahasa untuk pertemuan, perjalanan, dan percakapan telepon.
Kategori yang diujikan dalam TOEIC ini adalah reading, listening, speaking, dan writing. Untuk melakukan TOEIC dibutuhkan biaya kurang lebih 85 Dollar AS atau sekitar Rp1,2 juta.
Skor maksimum dalam tes ini adalah 990. Skor TOEIC menentukan tingkat kemahiran seseorang yakni sebagai berikut:
905 - 990: Kemahiran Internasional
785 - 900: Kecakapan Bekerja Plus
605 - 780: Kecakapan Kerja Terbatas
405 - 600: Kemahiran Dasar Plus
255 - 400: Kecakapan Dasar
185 - 250: Kemahiran Hafal
10 - 180: Tidak Memiliki Kemahiran yang dapat Digunakan
IELTS (International English Language Testing System)
Berbeda dengan TOEFL, dalam IELTS, kemampuan berbahasa Inggris yang diuji ialah Bahasa Britania atau Britis. Umumnya, tes IELTS diterima oleh institusi-institusi di Australia, Inggris, dan Selandia Baru. Menurut English First, ujian IELTS diselenggarakan oleh Universitas Cambridge, British Council dan IDP Education Australia.
Ada dua versi IELTS yakni versi academic yang biasa digunakan untuk mendaftar kuliah dan versi general training yang dipakai guna melamar pekerjaan ataupun keperluan bermigrasi ke negara-negara di Eropa, seperti Inggris, Selandia Baru, dan Australia.
Skor maksimum untuk ujian IELTS adalah 40 dengan setiap bagian diukur menggunakan skala 0-9. Kategori yang diujikan antara lain speaking, writing, listening dan reading, dengan seluruhnya ditulis tangan atau PBT (paper base test).
Seperti dilansir dari laman IELTS, biaya yang dibutuhkan untuk melakukan ujian ini adalah sekitar 215 sampai 240 dollar AS atau setara dengan Rp3 sampai 3,4 juta.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Addi M Idhom