Menuju konten utama

Perbedaan Bekas Jerawat PIE dan PIH Beserta Cara Mengatasinya

Perbedaan PIE dan PIH dalam konteks bekas jerawat penting dipahami agar dapat menerapkan metode pengobatan yang tepat. Lalu, apa bedanya PIE dan PIH?

Perbedaan Bekas Jerawat PIE dan PIH Beserta Cara Mengatasinya
Bekas perbedaan PIE dan PIH dalam konteks bekas jerawat. foto/istockphoto

tirto.id - Sebagian besar orang yang rentan berjerawat mengeluhkan masalah bekas jerawat karena dapat menurunkan estetika kulit mereka. Hal ini bukan tanpa alasan sebab bekas jerawat pada umumnya menempel dalam waktu cukup lama dan sulit hilang.

Supaya bekas jerawat cepat hilang, hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah mengetahui jenis bekas jerawat. Bekas jerawat secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu Post Inflammatory Erythema (PIE) dan Post Inflammatory Hyperpigmentation (PIH).

Mengetahui perbedaan PIH dan PIE amat penting karena berpengaruh pada metode penanganannya. Lantas, apa perbedaan PIE dan PIH? Bagaimana cara mengatasinya?

Perbedaan Bekas Jerawat PIE dan PIH

Perbedaan bekas jerawat PIE dan PIH dapat dikenali melalui warna yang muncul pada spot bekas jerawat yang telah sembuh. WebMD menulis, PIE menyebabkan tanda merah atau merah muda, sedangkan PIH yang ditandai dengan warna coklat, abu-abu, atau gelap pada kulit.

Bedanya PIE dan PIH juga bisa dilihat dari prosesnya. City Skin Clinic menjelaskan, PIE terjadi ketika kapiler (pembuluh darah kecil) rusak atau melebar, yang kemudian menyebabkan aliran darah lebih besar dan kemerahan terlihat. Biasanya, bekas jerawat PIE lebih sering terjadi pada orang dengan warna kulit lebih terang.

Di sisi lain, PIH muncul sebagai hasil dari produksi melanin yang berlebihan alias hyperpigmentation selama proses penyembuhan kulit. Melanin merupakan pigmen yang bertanggung jawab atas warna kulit.

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat PIE dan PIH

PIE dan PIH berasal dari trauma kulit atau peradangan. Namun, keduanya merupakan kondisi yang berlainan dan perlu ditangani secara berbeda. Oleh karena itu, selain memahami perbedaan PIE dan PIH, penting untuk mencermati cara penanganan.

A. Cara menghilangkan bekas jerawat PIE

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk menghilangkan bekas jerawat PIE, antara lain berikut ini seperti dianjurkan laman Healthline:

1. Memilih produk yang mengandung hidrokortison topikal

Hidrokortison adalah steroid yang mampu mengurangi peradangan. Penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter kulit karena potensi efek samping.

2. Memilih produk berbahan vitamin C Topikal

Meski studi mengenai efektivitas vitamin C untuk PIE belum ekstensif, vitamin C terbukti bermanfaat dalam mengurangi eritema akibat sinar ultraviolet B (UVB).

2. Memilih produk Niacinamide

Niacinamide merupakan salah satu bentuk vitamin B3 yang dapat mengurangi peradangan dan membantu kulit mempertahankan kelembapan. Sebagai bentuk vitamin B3, niacinamide membantu mengurangi peradangan dan menjaga kelembapan kulit. Ini juga bermanfaat untuk mengurangi jerawat dan memperbaiki kondisi PIE.

3. Perawatan laser

Perawatan laser dapat digunakan ketika bekas jerawat PIE tidak kunjung memudar. Dokter kulit menggunakan laser untuk menghilangkan area pembuluh darah yang rusak di bawah kulit, sekaligus mengurangi peradangan dan perubahan warna. Perawatan ini biasanya memerlukan beberapa sesi untuk hasil optimal.

4. Microneedling

Microneedling menggunakan dermaroller dengan jarum-jarum kecil untuk menghasilkan cedera kulit yang dangkal dan terkontrol. Hal ini mendorong kulit untuk memproduksi jaringan baru yang kaya kolagen, menghilangkan bintik-bintik merah di permukaan. Beberapa sesi microneedling mungkin diperlukan untuk hasil maksimal.

Cara Menghilangkan Bekas Jerawat PIH

Elizabeth Lawrence dan Khalid M. Al Aboud, dalam artikel ilmiah yang dipublikasikan di National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information (2022), menyebut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat PIH, meliputi:

1. Agen pencerah topikal

Pengobatan yang dinilai paling ampuh adalah menggunakan agen pencerah topikal, seperti hidrokuinon dan mequinol. Penggunannya bisa dikombinasikan dengan retinoid dan steroid untuk hasil lebih cepat.

Kombinasi tiga bahan aktif yang umum digunakan meliputi hidrokuinon (4 persen), tretinoin (0,05 persen), dan fluocinolone acetonide (0,01 persen).

Steroid topikal dapat mengurangi efek iritasi dari pencerah kulit dan/atau retinoid. Namun, steroid hanya boleh digunakan hingga 8 minggu untuk meminimalkan kemungkinan perubahan kulit akibat steroid.

Retinoid, yang mencakup tretinoin, adapalene, dan tazarotene, mampu secara efektif mengobati jerawat dan PIH. Sementara itu, asam azelaic juga dapat mengobati jerawat dan PIH.

2. Pengelupasan kimiawi

Pengelupasan kimiawi bekerja dengan mengangkat sel epidermis yang mengandung melanin berlebih. Metode ini harus digunakan dengan hati-hati oleh dokter yang berpengalaman karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan hiperpigmentasi tambahan.

3. Terapi laser

Beberapa jenis laser, termasuk laser ruby Q-switched, laser Nd:YAG Q-switched, dan laser picosecond (pulse pendek dan intens), digunakan untuk mengobati PIH. Begitu juga dengan fototermolisis fraksional.

Namun, dokter yang berpengalaman juga harus menggunakannya dengan hati-hati. Hal itu penting dicermati karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan hiperpigmentasi tambahan.

Baca juga artikel terkait TIPS KECANTIKAN atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Fadli Nasrudin