Menuju konten utama

Perbedaan Penggunaan Kami dan Kita dalam Bahasa Indonesia

Apa perbedaan penggunaan kami dan kita dalam bahasa Indonesia? Berikut ini penjelasan beserta contohnya.

Perbedaan Penggunaan Kami dan Kita dalam Bahasa Indonesia
Ilustrasi Bahasa Indonesia. tirto.id/iStockphoto

tirto.id - Kami dan kita merupakan 2 kata yang akrab dipakai dalam percakapan sehari-hari. Hanya saja, penggunaan kami dan kita dalam bahasa Indonesia masih kerap salah kaprah. Tidak jarang pula, kesalahan penggunaan kata 'kami' dan 'kita' muncul dokumen tulis resmi.

Kesalahan yang paling umum ialah penggunaan 'kami' dan 'kita' tertukar atau makna dua kata ini dianggap sama. Banyak penutur bahasa Indonesia masih menyamakan arti kami dan kita seperti dalam bahasa Inggris.

Penggunaan kami dan kita di dalam bahasa Inggris terekspresikan dengan kata 'we' saja. Hal ini sama dengan 'wij' dalam bahasa Belanda.

Apa Perbedaan Antara Kami dan Kita?

Perbedaan antara kami dan kita dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah klusivitas. Dari segi istilah dalam ilmu linguistik, arti klusivitas adalah pembedaan kata ganti orang pertama inklusif (kita) dan eksklusif (kami).

Pemaknaan kata 'kami' dan 'kita' dalam bahasa Indonesia memang hampir sama, tetapi penggunaannya jelas berbeda. Kesalahan penggunaan kata kami dan kita sering terjadi kemungkinan karena pengaruh bahasa asing.

Sebab, tidak semua bahasa memiliki unsur klusivitas ini. Selain dalam bahasa Indonesia, para peneliti menemukan unsur klusivitas (clusivity) ini di bahasa Sinitik, bahasa rumpun Austronesia, bahasa Dravida, dan lain sebagainya. Sebaliknya, sejumlah bahasa di Eropa, dan bahkan bahasa Arab, tidak membedakan kata 'kita' dan 'kami'.

Dalam penggunaan bahasa-bahasa yang mempunyai klusivitas, makna kosakata 'kita' dan kami' penting untuk ditempatkan secara benar. Tujuannya agar penggunaan kami dan kita tidak menimbulkan distorsi semantik atau penyimpangan makna.

Perbedaan 'kami' dan 'kita' dalam bahasa Indonesia sebenarnya mudah untuk dimengerti jika pengguna dua kata itu memahami cara penempatannya yang benar di kalimat.

Kata 'kita' mengacu pada pembicara dan lawan bicara sekaligus. Penutur turut melibatkan orang yang diajak bicara, terkait aktivitas atau keadaan dalam materi pembicaraan.

Lantas, kapan kata kami digunakan? Penggunaan 'kami' hanya mengacu pada penuturnya saja. Artinya saat penutur bahasa Indonesia menggunakan kata 'kami', lawan bicara tidak terlibat dalam aktivitas yang dimaksud dalam materi pembicaraan.

Kesimpulannya, perbedaan penggunaan kata kami dan kita dalam bahasa Indonesia lebih terletak pada posisi orang-orang lain yang terlibat dalam materi percakapan.

Perbedaan 'kami' dan 'kita' dalam bahasa Indonesia bisa dirumuskan sebagai berikut:

  • Kita: menyertakan kawan atau lawan bicara
  • Kami: mengecualikan kawan atau lawan bicara.

Jadi, orang yang menggunakan kata 'kami' berarti sedang membicarakan dirinya bersama pihak lain, tetapi tidak melibatkan lawan bicaranya. Maksud kata 'kami' juga sama artinya dengan penutur sedang membicarakannya dirinya sendiri.

Maka, kata 'kami' tidak selalu merujuk pada lebih dari satu orang. Kata 'kami' bisa berarti 'saya' yang diperhalus karena penuturnya adalah orang terhormat. Kata 'kami' juga dapat menjadi pengganti 'saya' saat penulis menyebut dirinya dalam karya tulisnya.

Sementara itu, saat seseorang memakai kata 'kita', berarti ia sedang memperbincangkan dirinya bersama lawan bicaranya. Kata 'kita' menunjukkan penutur membicarakan dirinya sendiri terkait aktivitas yang juga dilakukan oleh lawan bicaranya dalam percakapan.

Lantas, kata 'kita' untuk berapa orang? Kata 'kita' melibatkan minimal dua orang, yakni penutur dan lawan bicara. Kosakata ini menyaratkan ada pelibatan lawan bicara dalam pemakaiannya sehingga memerlukan minimal dua orang sebagai rujukannya.

Contoh Kalimat 'Kita' dan 'Kami' di Bahasa Indonesia

Memahami perbedaan penggunaan kata kami dan kita dalam bahasa Indonesia akan lebih mudah dengan melihat contoh kalimat. Saat menggunakan 'kami' dan 'kita' dalam kalimat secara benar, perbedaan keduanya akan terlihat lebih jelas.

Berikut contoh kalimat 'kita' dan 'kami' dalam bahasa Indonesia beserta penjelasannya:

1. Contoh pertama

  • Salah: Kita akan makan siang di warung depan kantor. Kamu ikut tidak?
  • Benar: Kami akan makan siang di warung depan kantor. Kamu ikut tidak?

Kalimat di atas menunjukkan seseorang akan makan siang bersama di warung depan kantor. Penutur mengajak temannya untuk ikut. Maka itu, penggunaan 'kata' kita tidak tepat.

Jika penutur menggunakan kata 'kita', berarti dia melibatkan lawan bicara dalam materi percakapan. Artinya, lawan bicaranya sudah dianggap bagian dari orang-orang yang akan ikut makan siang, sehingga tidak perlu ditanya bersedia ikut atau tidak.

Pronomina yang tepat digunakan adalah 'kami' untuk memberikan batasan tegas antara penutur dengan lawan bicara.

2. Contoh kedua

  • Salah: Saudara-saudara, kami akan melaksanakan kerja bakti untuk membenahi selokan pada hari Minggu besok. Apa saudara-saudara setuju?
  • Benar: Saudara-saudara, kita akan melaksanakan kerja bakti untuk membenahi selokan pada hari Minggu besok. Apa saudara-saudara setuju?

Dalam contoh kalimat di atas, penggunaan kata 'kita' lebih tepat karena penutur sedang melibatkan lawan bicaranya dalam aktivitas yang menjadi materi percakapan.

3. Contoh ketiga

  • Salah: Kita sudah sosialisasi agar warga tidak lagi membuang sampah di sungai. Namun, kalian masih melakukan kebiasaan buruk ini.
  • Benar: Kami sudah sosialisasi agar warga tidak lagi membuang sampah di sungai. Namun, kalian masih melakukan kebiasaan buruk ini.

Pemakaian kata 'kami' lebih tepat karena lawan bicara tidak terlibat dalam aktivitas yang dimaksud dalam materi percakapan, yakni sosialisasi. Kalimat di atas menunjukkan lawan bicara merupakan obyek sosialisasi, bukan pelakunya.

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom