tirto.id - Perayaan Maulid Nabi di berbagai dunia diperingati oleh umat muslim, dari Malaysia, Maroko, hingga Indonesia. Maulid Nabi merupakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim menjadikan hari lahir Muhammad pada 12 Rabi'ul Awal ini sebagai hari libur nasional, seperti di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Turki.
Maulid artinya kelahiran jadi Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan hari kelahiran Baginda Rasul SAW yang diperingati setiap 12 Rabiul awal bulan Hijriah setiap tahunnya.
Peringatan tersebut bagi umat muslim adalah sebagai penghormatan dan pengingatan kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual dan keagaamaan.
Maulid nabi menjadi hari penting sehingga umat Muslim mengadakan kegiatan keagamaan serentak untuk memperingati hari besar tersebut, biasanya majlis taklim mengadakan salawatan dengan dihadiri oleh banyak jamaah.
Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki tujuan, yaitu mengenalkan anak keturunan kepada Nabi Muhammad SAW dan meningkatkan rasa cinta kepada Beliau, mencontoh dan meneladani akhlak Rasulullah SAW seperti shidiq, amanah, fatanah, dan tabligh, dan terakhir tujuannya supaya kita bersemangat dalam menjalankan serta menyebarkan ajaran Islam yang telah diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW terutama salat wajib dan puasa.
Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Negara
Berikut ini perayaan Maulid Nabi Muhammad dari beberapa negara yang dilansir dari berbagai sumber:
1. Indonesia
Peringatan Maulid Nabi SAW di Tanah Air dilakukan dengan berbagai ekspresi.
Masyarakat Jawa, misalnya, merayakan Maulid dengan membaca manakib Nabi Muhammad dalam Kitab Maulid Barzanji, Maulid Simtud Dhurar, Diba’, Saroful Anam, Burdah, dan lain-lain, demikian seperti dikutip situs NU.
Selesai membaca manakib Nabi Muhammad, biasanya masyarakat menyantap makanan bersama-sama yang disediakan secara gotong royong oleh warga.
Hal ini dilakukan masyarakat Muslim bukan semata-mata bergembira merayakan kelahiran Nabi, tetapi juga bersyukur atas teladan, jalan hidup, dan tuntunan yang dibawa oleh Nabi.
Kemudian di Yogyakarta, ada perayaan yang biasa disebut Grebeg Maulud, di mana Sri Sultan Hamengku Buwono akan memberikan santapan yang telah diberkahi kepada rakyatnya.
Makanan dibentuk menjadi gunungan untuk dibawa dalam prosesi di pundak para pengikut istana dari keraton ke Masjid Agung Kauman untuk dibagikan.
Cara ini untuk membangun solidaritas antara istana dan rakyat. Dalam bahasa Jawa disebut manunggaling kawulo gusti (penyatuan hamba dan tuan).
Sementara di Sulawesi Selatan, perayaan Maulid tersebut dinamakan Maudu Lompoa atau Maulid Akbar. Bahkan dirayakan lebih ramai dari hari raya Idul Fitri.
Dalam perayaan ini, warga mengarak replika perahu Pinisi yang dihias beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai. Salah satu daerah yang terkenal dalam perayaan ini ialah Desa Cikoang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Setelah dipamerkan, replika perahu sepanjang lima meter tersebut diangkat dan diarak warga keliling desa. Sepanjang acara, tabuhan gendang atau seni musik Gandra Bulo khas masyarakat lokal terus terdengar.
Di dalam perahu, disimpan makanan nasi ketan khas Makassar atau biasa disebut Songkolo dan dihias telur berwarna-warni. Sajian makanan ini melambangkan bahtera yang membawa berkah bagi masyarakat Cikoang.
Secara historis, perayaan Maudu Lompoa ini melambangkan sejarah masuknya agama Islam di wilayah selatan pulau Sulawesi yang dibawa oleh pedagang-pedagang Arab.
2. Malaysia
Perayaan Maulid Nabi di Malaysia tidak jauh berbeda dengan yang ada di Indonesia. Ada pengajian akbar, pembacaan manakib Nabi, dan lain sebagainya.
Sama seperti di Indonesia, Maulid Nabi adalah hari libur di Malaysia di mana sekolah, kantor, hingga pemerintahan tutup.
3. Maroko
Sultan Maroko suka sekali merayakan hari lahir Nabi, terutama pada masa pemerintahan Sultan Ahmad al-Mansur. Sultan ini memerintah pada akhir abad ke-10.
Ketika waktu Subuh di hari kelahiran Nabi, Sultan akan pergi keluar dan melaksanakan shalat berjamaah bersama rakyat. Setelah itu raja akan duduk di tempat yang telah disediakan. Sedangkan orang-orang duduk di tempatnya masing-masing.
Setelah itu pengkhotbah akan berkhotbah dan berbicara tentang keutamaan Nabi Muhammad dan mukjizatnya. Kisah kelahiran Nabi Muhammad juga diceritakan.
Saat pengkhotbah mengakhiri ceramahnya, orang-orang melantunkan puisi dan pujian kemudian ditutup dengan prosesi makan bersama oleh seluruh komunitas.
4. Brunei Darussalam
Kesultanan Brunei memiliki tradisi yang sudah turun-temurun dalam memperingati Maulid Nabi. Berbagai macam kegiatan keagamaan diselenggarakan untuk memeriahkan Maulid Nabi.
Puncak kegiatan Maulid Nabi adalah acara “Pararakan Agung.” Kebawa Duli Yang Maha Mulia Paduka Seri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolqiah Mu’izzadin Waddaulah Sultan yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam memimpin langsung acara tersebut.
Saat Pararakan Agung, Sultan dan kelompok masyarakat Brunei berjalan menyusuri seluruh kota kota Bandar Seri Begawan sepanjang 4,3 km. Sambil mengenakan pakaian yang menarik, mereka melantunkan shalawat sepanjang jalan.
Pasukan atau kelompok yang menarik akan mendapatkan penghargaan. Sementara malam sebelum perayaan puncak tersebut, digelar pembacaan rawi Maulid Syaraful Anam di Istana Nurul Iman.
5. Mesir
Perayaan Maulid Nabi di Mesir sangat meriah. Ada banyak kegiatan keagamaan yang dilakukan pada waktu ini.
Aspek yang paling menonjol dari perayaan di Mesir termasuk membeli boneka permen, yang tersedia dalam dua bentuk; pengantin untuk anak perempuan dan penunggang kuda untuk anak laki-laki.
Permen dibuat sebagai figur manis yang sulit untuk dimakan anak-anak. Sebelum dibeli, boneka tersebut dihias dengan kain dan benda berwarna lainnya.
Di lingkungan Mesir yang padat, banyak tempat telah didirikan yang menjual boneka permen ini serta permen kacang lainnya.
Tempat ini menggunakan lampu terang di malam hari sebagai cara untuk menarik pelanggan.
6. Turki
Umat Muslim Turki menyelenggarakan perayaan Maulid Nabi di masjid-masjid. Mereka berbondong-bondong ke masjid untuk berdoa dan membaca pujian-pujian untuk Nabi Muhammad saw.
Seperti diwartakan laman NU Online, kegiatan-kegiatan keagamaan juga diselenggarakan di beberapa masjid seperti Masjid Istanbul, Ankara, Bursa, Edirne, Gaziantep, Hatay, Konya, Hakkari dan Sanliurfa.
Turki juga memiliki tradisi khas dalam memperingati Maulid Nabi, yakni melakukan tarian Darwis. Biasanya dilakukan oleh penari terkenal Turki di Karavas Veli, Dervish Lodge, Bursa, Turki. Tarian Darwis dilakukan para pria sambil berputar-putar.
7. India
Saat perayaan Maulid Nabi di India, kaum perempuan biasanya akan berbondong-bondong pergi ke tempat suci, Hazrabal untuk menyaksikan secara langsung sehelai jenggot milik Nabi Muhammad Saw.
Sementara para kaum laki-laki akan mendedikasikan waktu yang mereka miliki untuk sholat berjamaah di Mesjid dan umumnya dilakukan pada malam hari.
Pada perayaan itu pula akan banyak penjaja makanan tradisional India di sekitar tempat suci tersebut.
8. Palestina
Para pria di Palestina biasanya akan menyanyikan lagu-lagu pujian untuk Nabi Muhammad SAW di sepanjang jalan Nablus, Palestina.
Sementara anak-anak yang ada di jalan Nablus akan mendapatkan permen selama peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw.
9. Rusia
Di Rusia, perayaan Maulid Nabi merupakan salah satu sarana untuk mensyiarkan agama Islam, khususnya kepada kalangan non-Muslim Rusia. Maulid Nabi di Rusia juga menjadi ajang silaturahim antar umat Islam di sana.
Perayaan Maulid Nabi di Rusia juga diisi dengan pembacaan kasidah dan puisi pujian untuk Nabi Muhammad, pengajian, pameran kaligrafi, peluncuran kitab-kitab keislaman yang diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia, dan pengenalan beberapa organisasi Islam di Rusia.
Editor: Agung DH
Penyelaras: Yulaika Ramadhani