tirto.id - Lonjakan kasus COVID-19 usai Idulfitri 2021 juga berdampak pada beban tenaga kesehatan (nakes), salah satunya perawat. Jumlah perawat yang meninggal dunia pada Juni 2021 melonjak 4 kali lipat dibanding bulan sebelumnya.
Berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI), hingga Kamis (24/6/2021), setidaknya ada 318 perawat yang gugur dalam penanganan pandemi COVID-19.
"Saat ini hampir tiap hari masuk laporan perawat meninggal seiring dengan lonjakan kasus COVID-19," kata Ketua Satgas COVID-19 DPP PPNI Jajat Sudrajat saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (24/6/2021).
Jumlah perawat yang gugur ini, kata Jajat, meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan dengan Mei 2021 saat tambahan kasus masih sedikit. Jumlah perawat yang meninggal itu baik yang dinyatakan positif atau suspek COVID-19.
"Bulan Mei total 4 orang perawat meninggal. Sedangkan Juni [sampai tanggal 24] ada 18 orang perawat meninggal," kata Jajat.
Meski sudah divaksinasi COVID-19, jumlah perawat yang dinyatakan positif COVID-19 terus bertambah. Hingga Kamis ini total ada 6.085 yang terkonfimasi positif, 269 suspek, dan 94 probable COVID-19.
Data ini juga tidak menutup kemungkinan lebih besar jumlahnya, sebab tidak semua perawat positif COVID-19 melapor ke PPNI.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan meski mayoritas nakes sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 tapi tak sedikit di antaranya yang masih terpapar COVID-19.
“Bisa dilihat dari tenaga kesehatan yang tingkat vaksinasinya tinggi dan sudah lengkap, masih ada yang tertular. Tapi hampir semua yang terpapar tanpa gejala dan tingkat kesembuhannya juga sangat baik,” ujar Menkes.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan