Menuju konten utama
Haji 2023

Penyakit ISPA Tinggi, Nakes Diminta Perkuat Layanan Emergensi

Tenaga kesehatan haji (TKH) diminta terus memberikan edukasi kepada jemaah agar sering minum dan jangan menunda haus. 

Penyakit ISPA Tinggi, Nakes Diminta Perkuat Layanan Emergensi
Umat Islam mengenakan payung usai melakukan shalat zuhur di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan, angka jemaah haji Indonesia yang menderita penyakit ISPA di Mekkah tergolong tinggi. Hal ini disampaikan oleh Kasie Kesehatan Daker Makkah, Andi Ardjuna Sakti.

Ardjuna berpesan agar tenaga kesehatan haji (TKH) terus memberikan edukasi kepada jemaah agar sering minum dan jangan menunda haus.

“Pencegahan ISPA di cuaca yang panas dan kering ini adalah dengan sering minum walaupun belum merasa haus,” kata Ardjuna dalam keterangan tertulis, Kamis (15/6/2023).

Ardjuna juga menyampaikan bahwa peningkatan pelayanan berjenjang dan pelayanan emergensi perlu ditingkatkan untuk memberikan pelayanan terbaik.

Ardjuna menyampaikan, peran TKH sebagai layanan kesehatan pertama bagi jemaah haji sangat penting. TKH dituntut untuk melakukan visitasi setiap hari pada jemaah haji risiko tinggi dan melakukan edukasi kepada seluruh jemaah.

“Dalam kondisi apapun pasti ada keterbatasan, maka maksimalkan apa yang ada di sekitar kita jangan mencari apa yang tidak ada. Lakukan edukasi terus menerus kepada jemaah haji,” ujar Ardjuna.

Ardjuna mengingatkan pentingnya kolaborasi antar level pada pelayanan kesehatan.

Selain itu, TKH diingatkan agar selalu bersinergi dengan rekan PPIH dari Kementerian Agama supaya pelayanan kesehatan kepada jemaah haji dapat terlaksana dengan baik.

Harapannya, dengan maksimalnya pelayanan kesehatan di tingkat pertama maka angka kesakitan dan kematian jemaah haji di Arab Saudi dapat turun.

“Rekan TKH harus memberikan pelayanan yang sigap dan tanggap untuk pelayanan kesehatan jemaah. Tentunya tim EMT juga harus siap untuk bekerjasama, berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan,” pesan Ardjuna.

Adapun Koordinator Emergency Medical Team (EMT) Agus Sultoni menyampaikan, pelayanan berjenjang diberikan berdasarkan pemilahan kasus yang terjadi.

Terdapat tiga tingkat dalam triase yakni hijau untuk kasus kegawatdaruratannya ringan, kuning untuk kasus yang sifat kegawatdaruratannya menengah dan merah untuk kasus yang kegawatdaruratannya sangat tinggi.

Untuk kasus dengan triase merah, TKH harus segera merujuk jemaah haji sakit ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk mendapatkan penanganan segera dan cepat.

“Jika hijau cukup dengan dokter kloter. Jika hasil triase kuning maka rujuk ke pos kesehatan sektor dahulu. Kemudian akan diputuskan oleh dokter sektor /EMT apakah memang kuning atau mengarah merah,” ungkap Agus.

Baca juga artikel terkait HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri