Menuju konten utama

Penusukan Wiranto, Kabin: Terkait Kelompok JAD & Pembuat Bom Bekasi

BIN mengidentifikasi dua pelaku penyerangan Wiranto merupakan kelompok JAD Bekasi.

Penusukan Wiranto, Kabin: Terkait Kelompok JAD & Pembuat Bom Bekasi
Kepala BIN Budi Gunawan (tengah) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) bersiap mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Rabu (5/12/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Kepala BIN Budi Gunawan menyampaikan berdasarkan temuan BIN, sejauh ini, penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto masih berkaitan dengan jaringan Jamaah Ansharut Daulah

(JAD).

"Dua pelaku ini kita sudah bisa mengidentifikasi bahwa pelaku adalah dari kelompok JAD Bekasi. Kami tahu bahwa saudara Abu Rara ini dulu adalah dari sel JAD Kediri kemudian pindah," jelas Budi selepas menjenguk Wiranto dk RSPAD, Jakarta, pada Kamis (10/10/2019).

"Sudah kami deteksi, pindah ke Bogor, kemudian karena cerai dengan istri pertama, pindah ke Menes, dan difasilitasi oleh salah satu, Abu Syamsudin, JAD dari Menes untuk tinggal di sana," lanjutnya.

Kemudian, kata Budi, pelaku juga berkaitan dengan rencana bom di Bekasi. "Kaitan dengan lima [orang yang] ditangkap di Bekasi yang merencanakan bom," ujarnya.

Sejauh ini, kata Budi, BIN memantau sudah beberapa kali Abu Rara melakukan pengumpulan pisau sebagai senjata.

"Belum pada tahapan bom tapi pola-pola seperti itu bisa juga dengan pisau senjata," ujar Budi.

Lanjutnya lagi penyerangan ini tidak lepas kaitannya dengan waktu pelantikan presiden yang sudah semakin dekat. Oleh karena itu kini pihaknya semakin meningkatkan kewaspadaan.

"Kami sudah deteksi menjelang pelantikan memang ada rencana-rencana seperti itu dari JAD, sehingga harus kami dengar dan waspada," katanya.

Kemudian, Budi juga menyampaikan keprihatinannya dengan Wiranto. Ia mendoakan agar mantan panglima ABRI itu segera diberi kesembuhan.

Kabar terakhir, dari Presiden Joko Widodo, Wiranto dalam keadaan sadar. Namun, kini tengah dioperasi oleh tim medis dari RSPAD.

Wiranto dibawa ke RSPAD pada pukul 14.45 WIB (10/10/2019) akibat penyerangan berupa penusukan ke bagian perutnya.

Penyerangan itu terjadi ketika Wiranto turun dari mobil yang ia tumpangi di depan pintu gerbang alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang. Wiranto datang bersama rombongan yang hendak meninggalkan lokasi, sekitar pukul 11.55 WIB.

Dua pelaku yakni Fitri Adriana dan Syahril Alamsyah alias Abu Rara, diamankan di Polres Pandeglang dan masih diperiksa oleh jajaran Polres Pandeglang, Polda Banten dan Densus 88 Antiteror.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pelaku diduga terpapar paham radikalisme ISIS.

“Nanti akan kami dalami apakah SA memiliki jaringan dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon atau JAD Sumatera," kata Dedi.

Bila ada orang yang terpapar radikalisme, Dedi mengklaim pelaku menargetkan pejabat publik yang sasaran utama ialah kepolisian.

"Karena aparat kepolisian yang setiap saat melakukan preventive strike maupun penegakan hukum pada kelompok (terduga teroris)," imbuh Dedi.

Baca juga artikel terkait WIRANTO DITUSUK atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Hukum
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Irwan Syambudi