tirto.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) Arief Budiman menjelaskan sebab sulitnya laman resmi lembaganya diakses publik. Menurut Arief, kesulitan mengakses laman resmi KPU terjadi akibat banyaknya serangan terhadap situs tersebut.
"Laman ini [infopemilu.kpu.go.id] harus kami buka-tutup. Jadi kalau mengakses web kami kadang bisa dan ga bisa dibuka, itu sebetulnya cara kami untuk menangkal serangan yang datangnya bukan hanya tiap jam, tapi tiap menit," kata Arief di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (30/6/2018).
Berdasarkan pantauan Tirto, sulitnya mengakses laman infopemilu.kpu.go.id sudah terjadi sejak Jumat (28/6/2018) malam. Padahal, laman itu menyediakan informasi perhitungan suara berdasarkan pemindaian formulir C1 oleh KPU di daerah penyelenggara pilkada.
Akses menuju laman itu juga belum bisa dilakukan hingga berita ini ditulis. Arief berkata, pihaknya sengaja sering menutup akses laman infopemilu.kpu.go.id untuk menangkal serangan peretas.
"Bukan karena kami tidak transparan, tapi ini strategi yang juga disampaikan para ahli IT kami untuk menangkal serangan yang terus datang tiap menit," kata Arief.
Meski mengklaim banyak serangan yang datang ke laman resmi KPU, Arief memastikan tak ada aksi peretas yang sampai mempengaruhi hasil penghitungan KPU hingga kini. Ia menjamin keamanan data penghitungan suara hasil pilkada 2018.
Rekapitulasi hasil penghitungan suara pilkada 2018 akan dilakukan hingga 9 Juli 2018. Setelah itu, KPU akan menetapkan hasil pilkada di 171 daerah.
Hingga kini, ada beberapa daerah yang belum menyelenggarakan pilkada sesuai jadwal semestinya. KPU masih merekap di daerah mana saja pemungutan suara yang terkendala atau berpotensi diulang pelaksanaannya.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora