Menuju konten utama

Pengertian Konservasi Energi, Manfaat, Tujuan, dan Contohnya

Konservasi energi merupakan upaya nyata untuk mengurangi dampak pemanasan global. Contoh konservasi energi bisa dilakukan di kehidupan sehari-hari.

Pengertian Konservasi Energi, Manfaat, Tujuan, dan Contohnya
Tujuan konservasi energi mengurangi dampak lingkungan dari sumber daya fosil, seperti batu bara. Foto udara kapal tongkang bermuatan batu bara menyusuri Sungai Batanghari di Sijenjang, Jambi, Selasa (23/1/2024). ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/rwa.

tirto.id - Seiring meningkatnya kesadaran lingkungan, konservasi energi menjadi topik yang kerap dibahas. Konservasi energi tidak hanya sekadar upaya mengurangi penggunaan energi, melainkan juga bagian integral dari upaya dunia dalam menghindari dampak negatif pemanasan global dan perubahan iklim.

Pemerintah Indonesia Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2023 tentang Konservasi Energi telah mengatur mengenai pelaksanaan konservasi energi.

Di samping itu, contoh konservasi energi dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan memperhatikan penggunaan energi di rumah.

Untuk memahami lebih lanjut, simak uraian berikut yang membahas manfaat, tujuan, dan contoh konservasi energi dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang Dimaksud dengan Konservasi Energi

Merujuk pada Peraturan Pemerintah RI No. 33 Tahun 2023, konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu, guna melestarikan sumber daya negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Konservasi energi dapat dicapai melalui penggunaan energi secara efisien, termasuk dengan menerapkan perilaku hemat energi.

Zach Stein melalui tulisan berjudul “Energy Conservation” (2024) dalam situs Carbon Collective menjelaskan, konservasi energi sangat penting dilakukan karena efek pemanasan global dan perubahan iklim semakin nyata. Terlebih, meningkatnya pemanasan global disebabkan oleh tingginya konsumsi energi.

Konservasi energi dapat menjadi upaya mengurangi jejak karbon dan meminimalkan efek pemanasan global sebelum menjadi lebih buruk. Semakin sedikit emisi gas rumah kaca di atmosfer, semakin besar peluang mengurangi dampak negatif perubahan iklim.

Pada dasarnya, konservasi energi merupakan upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil berdampak negatif pada lingkungan, termasuk pemanasan global, polusi udara serta pencemaran tanah dan air.

Manfaat Konservasi Energi

Zach Stein menjelaskan bahwa manfaat konservasi energi adalah untuk memperlambat pemanasan global, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menghemat uang. Untuk memahaminya, simak penjelasan manfaat konservasi energi berikut.

1. Memperlambat pemanasan global

Konservasi energi membantu memperlambat laju pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Ketika gas-gas tersebut mengisi atmosfer, suhu rata-rata global meningkat sehingga menyebabkan perubahan lingkungan yang merugikan. Dengan demikian, melakukan konservasi energi dapat memberikan dampak positif bagi planet dan generasi mendatang.

2. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil

Manfaat konservasi energi juga termasuk membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terbarukan. Bahan bakar fosil yang dilepaskan ke atmosfer dalam jumlah besar saat dibakar menyebabkan peningkatan konsentrasi karbon dioksida.

Menghemat bahan bakar fosil dapat mengurangi jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer. Dengan begitu, dampak buruk pemanasan global juga akan tereduksi. Selain itu, dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, kita dapat mendorong penggunaan sumber daya terbarukan, seperti energi surya dan angin.

3. Menghemat uang

Hemat uang juga termasuk salah satu manfaat konservasi energi. Setiap aktivitas yang memerlukan energi, seperti penggunaan listrik di rumah tangga, memerlukan biaya.

Dengan melakukan konservasi energi, seperti mengurangi penggunaan listrik yang tidak perlu atau memilih perangkat yang lebih efisien secara energi, kita dapat mengurangi konsumsi energi harian. Hal ini pada akhirnya dapat mengurangi tagihan penggunaan energi sekaligus membantu mereduksi konsumsi energi secara keseluruhan.

Tujuan Konservasi Energi

Selaras dengan manfaat konservasi energi, tujuan konservasi energi adalah mengurangi pemborosan energi dengan membuat keputusan sadar untuk menggunakan energi lebih sedikit. Mengurangi jumlah energi yang digunakan juga dapat memperlambat penipisan bahan bakar fosil dan membantu menjaga lingkungan.

Dikutip dari Just Energy, bahan bakar fosil diciptakan dalam jumlah yang sangat besar di dalam permukaan bumi selama jutaan tahun. Saat digunakan dengan sangat cepat, bahan bakar fosil akan habis.

Selain itu, bahan bakar fosil berdampak negatif pada lingkungan. Sebagai misal, di Amerika Serikat, batu bara menjadi polutan nomor satu terbanyak.

Pembakaran batu bara menghasilkan emisi karbon dioksida yang berkontribusi pada pemanasan global. Tidak hanya itu, pembakaran batu bara menyebabkan hujan asam, kabut asap, jelaga, dan membuat emisi udara beracun.

Oleh karena itu, konservasi energi menjadi sangat penting untuk memperlambat penipisan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui dan melindungi kesehatan serta lingkungan kita.

Contoh Perilaku Upaya Konservasi Energi

Perilaku upaya konservasi energi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan mengurangi penggunaan energi pada perangkat elektronik di rumah. Dilansir dari situs Constellation, contoh konservasi energi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1. Menurunkan suhu pada kulkas

Kulkas dapat mengonsumsi hingga 13,7 persen dari total penggunaan energi rumah tangga. Untuk menghemat energi, atur suhu kulkas menjadi 3,7 derajat Fahrenheit dan suhu freezer menjadi 3 derajat Fahrenheit.

2. Menggunakan lampu hemat energi

Pasang lampu CFL atau LED yang hemat energi sebagai penerangan rumah. Lampu LED dapat menghemat energi sebanyak 25-35 persen dibandingkan dengan lampu pijar biasa.

3. Membersihkan atau mengganti filter udara sesuai dengan anjuran

Pendingin udara dan pemanas merupakan pengguna energi terbesar di sebagian besar rumah. Peralatan akan bekerja lebih keras bila filter udaranya kotor. Perilaku konservasi energi bisa diterapkan dengan cara mencatat tanggal pemasangan pada filter sehingga membantu Anda mengingat waktu menggantinya.

4. Mengisi penuh mesin cuci dan mesin pencuci piring

Pastikan mesin cuci piring dan mesin cuci pakaian terisi penuh sebelum dijalankan. Dengan cara ini, Anda dapat menggunakan energi secara efisien dalam setiap siklus mencuci.

5. Mengeringkan piring dan pakaian secara alami

Alih-alih menggunakan fitur pengering pada mesin pencuci piring, pertimbangkan untuk membiarkan piring mengering secara alami. Selain itu, pada hari yang cerah gantung pakaian Anda di luar untuk mengeringkannya.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin