Menuju konten utama

Pengawasan Aturan Ganjil Genap Disarankan Pakai Sistem Elektronik

Pengawasan dan penindakan sistem ganjil genap disebut tidak bisa dilakukan secara manual.

Pengawasan Aturan Ganjil Genap Disarankan Pakai Sistem Elektronik
Kendaraan melintasi papan informasi penerapan sistem ganjil genap di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Semanggi, Jakarta, Rabu (2/1/2019). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

tirto.id - Ketua sekaligus Analis kebijakan transportasi Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan mendukung perluasan sistem ganjil genap yang akan diterapkan Gubernur DKI Jakarta. Namun ia menyarankan pengawasan dilakukan menggunakan sistem elektronik agar efektif.

Ia sepakat bahwa pemberlakuan aturan itu akan dapat mengurai kemacetan. Dan jika kemacetan sudah bisa diurai maka pencemaran udara juga akan berkurang.

Namun menurutnya pengawasan dan penindakan sistem ganjil genap tidak bisa seperti saat ini, dilakukan secara manual. Menurutnya harus juga dipantau dengan sistem elektronik layaknya tilang.

"Saat ini etle [e-tilang] kan dipakai untuk kendaraan yang melanggar rambu jalan, marka jalan, lampu lalin, dan sebagaimanya. Tidak bisa gage (ganjil genap) manual saja, kasihan polisi," ujarnya kepada Tirto, Kamis (8/8/2019).

Diketahui bahwa Dinas Perhubungan memperluas sistem ganjil genap di sejumlah wilayah Jakarta. Perluasan ganjil genap tersebut merupakan turunan dari Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019.

"Sebelumnya, hanya ada sembilan ruas jalan yang diterapkan gage, maka saat ini ditambah menjadi 25 ruas jalan. Selanjutnya, ada penambahan pada jam sore hari," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota Jakarta pada Rabu (7/8/2019).

Tahapan selanjutnya, kata Syafrin, akan lakukan sosialisasi mulai hari Rabu (7/8/2019) sampai dengan 8 September 2019.

"Kemudian kita lakukan uji coba pelaksanaan ganjil genap mulai 12 Agustus sampai dengan tanggal 6 September," kata Syafrin.

Baca juga artikel terkait ATURAN GANJIL GENAP atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Irwan Syambudi