tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan belum tuntasnya penentuan tarif MRT Jakarta, tidak akan menghalangi peresmiannya yang akan berlangsung pada Minggu (24/3/2019).
“Tidak [menghalangi] karena kan memang komersialnya baru 1 April. Jadi selama tanggal 24 sampai 31 Maret itu operasional non-komersial,” kata Anies saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, pada Kamis (21/3/2019).
Anies mengatakan bahwa MRT Jakarta tetap akan berjalan selepas peresmian dengan tarif yang masih digratiskan, sebagaimana yang sedang berjalan saat ini. “Tetap berjalan, seperti sekarang, dibatasi jam [operasional]-nya,” ujarnya.
Terkait pemutusan tarif MRT, wewenangnya memang saat ini berada di tangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.
Ketua Komisi C, DPRD DKI Jakarta, Santoso, pun mengatakan bahwa penentuan tarif LRT dan MRT baru dirapatkan dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) pada Senin (25/3/2019). Dengan itu, Santoso menilai, tak masalah bila peresmian tetap dijalankan, sekali pun penentuan tarif belum keluar.
Santoso yakin bahwa penentuan tarif tak akan mundur kembali. "Mudah-mudahan enggak ada kemunduran lagilah, karena sudah diresmikan kan," kata Santoso saat dihubungi pada Kamis (21/3/2019).
Tarif yang saat ini diajukan untuk LRT Jakarta adalah Rp41 ribu, dengan subsidi sebesar Rp35 ribu. Dengan itu, pengunjung hanya membayar Rp 6 ribu.
Sedangkan untuk MRT Jakarta, subsidi yang diajukan ke pihak DPRD DKI adalah Rp21 ribu. Tarif yang dikenakan ke masyarakat rata-rata Rp10 ribu.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Alexander Haryanto